Senin, 21 November 2011

Langkah nyata menuju petani sejahtera

Kehidupan petani di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Petani di Indonesia identik dengan kemiskinan. Padahal Indonesia merupakan negeri agraris dimana 80% masyarakatnya menggantungkan hidupnya pada usaha pertanian. Berbagai program telah digulirkan untuk membantu petani, tapi tata niaga padi dan pupuk masih tidak berpihak pada petani.

Melihat realita yang ada, Dra. Mardiana Indraswati membentuk Fushindo (Forum Usahawan Harapan Indonesia) menggandeng tokoh konsultan ahli Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah, Ir. Safi’i Latuconsina menggulirkan program protani. Tujuannya agar petani bisa lebih maju, mandiri dan tidak lagi terjerat harga pupuk kimia yang harganya kian hari kian mahal.

Syafii Latuconsina, salah satu pegiat pertanian ini mengatakan bahwa dengan pertanian organik, selain menghemat biaya pembelian pupuk, padi atau palawija yang dihasilkan sehat. “Hasil pertanian organik itu sehat dan aman dikonsumsi. Sebagai umat muslim, kita jangan hanya berkutat soal halalnya tapi juga sekaligus thoyib,” ungkapnya.

Dengan pola organik, lanjut Syafii, mampu memberikan penghematan biaya produksi 30% - 70% untuk pelbagai jenis tanaman pertanian. Sementara hasil yang diperoleh, bisa meningkat sampai 250% bahkan 400%. “Ini karena obat-obatan dan pestisida ditekan, dan sudah barang tentu akan menekan cost yang sangat besar,” ucapnya.

Sebagai tahap awal telah dilakukan kerjasama dengan para petani di Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan. Lahan 1,5H yang telah disiapkan itu nantinya akan menjadi percontohan bagi petani-petani lainnya. Dalam setiap pertemuan, petani juga diajarkan manajemen tanam yang baik dan diajarkan membuat pupuk organic sendiri. Menuju pertanian organik, adalah tujuan jangka panjang yang hendak dilakukan. “Ini tahapan pencerahan dulu. Menanamkan kesadaran untuk program ini bukan pekerjaan mudah. Tapi bila nanti sudah ada hasil nyata, mereka dengan senang hati akan mengikuti. Yang terpenting 8kita telah memulainya untuk berubah menuju petani sejahtera sekaligus hidup hemat dan sehat,” imbuh Syafii.

Pono, salah satu petani yang mengikuti program ini mengamini pernyataan Syafii. “Kita akan mulai bertani dengan pola organik, kalau dihitung memang biaya lebih hemat dan semoga hasilnya lebih hebat hingga petani bisa lebih baik dan tak lagi dipermainkan oleh para pengelola pupuk,” ucapnya.

Senin, 14 November 2011

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Kecamatan Maospati

Masa reses kali ini dimanfaatkan anggota DPR RI, yang juga anggota MPR RI, untuk melakukan kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Bernegara yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal itu juga dilakukan Dra. Mardiana Indraswati yang juga sebagai anggota Tim Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI. Pada tanggal 12 November 2011 berkesempatan mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan di Kabupaten Magetan tepatnya di Kecamatan Maospati. Dalam acara ini dihadiri juga H. Sutikno, BSc Ketua DPD PAN Magetan, Muspika Kecamatan Maospati serta lurah dan perangkat desa. Acara semakin istimewa dengan hadirnya Ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Jatim yang sekaligus sekretaris DPW PAN Jatim, Drs. Kuswiyanto, MM.

"Setiap anggota MPR setiap masa reses wajib menyosialisasikan Empat Pilar Negara tersebut saat mereka melakukan kunker ke konstituen atau dapil mereka. Karena itu merupakan program rutin setiap kali masa reses," tegas Dra. Mardiana Indraswati.
Dra. Mardiana Indraswati menambahkan, bukan hanya anggota, unsur pimpinan MPR sendiri dalam masa reses ini juga terus melaksanakan program rutin ke daerah untuk membuat kegiatan training of trainer (TOT). Program sosialisasi Empat Pilar Negara yang sudah dilaksanakan MPR hampir tiga tahun ini, direspons dengan baik oleh masyarakat. Dra. Mardiana Indraswati mengatakan "Dewasa ini masyarakat merindukan hadirnya kembali lembaga khusus yang bertugas mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan ini. Agar karakter dan nilai-nilai luhur bangsa serta budaya Indonesia terus dipertahankan”.


Diakui oleh Dedi, dengan mengikuti sosialisasi dirinya memperoleh ilmu baru terkait dengan empat pilar. Diakui selama ini dirinya hanya mendengar 4 Pilar dari berita saja. Dengan acara ini ia menjadi tahu akan pilar-pilar bangsa seutuhnya.
Menurut Dedi, sosialisasi ini sangat bermanfaat dan dirinya bangga sebab akan menjadi fasilitator dan sosialisator di Lingkungannya. Ia siap mensosialisasikan 4 Pilar kepada masyarakat Ia berharap ada program kelanjutan sehingga 4 Pilar akan semakin dikenal oleh masyarakat.
 

Copyright 2008 All Rights Reserved | PAN KABUPATEN MAGETAN Designed by Bloggers Template | CSS done by Link Building