Minggu, 04 Maret 2012

Wakil Ketua DPR, Ir. Taufik Kurniawan, MM panen padi di Magetan

Persoalan pertanian di Indonesia sangatlah kompleks. Mulai gagal panen, persoalan hama, ketika panen harga jual merosot dan terkadang pupuk menghilang di pasaran. Selama melakukan tugas jaring aspirasi, Dra. Mardiana Indraswati, anggota DPR RI dapil Jatim VII ini kerap sekali mendapatkan keluhan persoalan petani di daerah. Untuk itulah ia membidani lahirnya Fushindo (Forum Usahawan Harapan Indonesia). Fushindo mencoba mengambil peran memberikan penyadaran, pencerahan sekaligus solusi terhadap persoalan pertanian. Ia menginginkan petani bisa hidup lebih layak.

Hal itu yang disampaikan Dra. Mardiana Indraswati dalam acara Panen Perdana Petani Binaan Fushindo di Desa Sumberejo, Maospati, Rabu (29/2) kemarin. Acara Panen perdana Fushindo ini juga dihadiri Wakil Ketua DPR RI Ir. Taufik Kurniawan, MM, Bupati Magetan Drs. Sumantri, MM, H.A. Bakri, Yandri Susanto, kedua nya adalah anggota DPR RI, Drs. Kuswiyanto (anggota DPR Propinsi Jatim), Suli Da’im, MM (anggota DPR Propinsi Jatim) dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magetan, H. Sutikno, BSc.

Ir. Taufik Kurniawan, MM , Wakil Ketua DPR RI yang hadir dalam acara panen raya tersebut memberikan apresiasi positif terhadap kegiatan Fushindo ini. “Inilah yang dibutuhkan masyarakat petani dimana mereka membutuhkan langkah nyata dengan memberikan solusi terhadap persoalan petani’ kata Taufik. ‘Di tengah sorotan tajam masyarakat dan media kepada anggota DPR, kader PAN ini bisa membuktikan kepada masyarakat bahwa mbak indras bisa memberikan sesuatu yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat khususnya petani. Ke depan harus di ingat, pilih PAN Insyaallah sejahtera.’ imbuh Sekjen DPP PAN ini.

Bupati Magetan, Sumantri juga mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Fushindo pada petani di Magetan. ‘Jika ingin masyarakat Magetan makmur, makmurkanlah petani. Karena 63% masyarakat Magetan adalah petani’ seperti dalam sambutannya.

Mengawali acara panen perdana ini, petani Sumberejo yang bernama Pono menceritakan pengalamannya selama di bina oleh Fushindo. ‘Sebelum mengikuti program Fushindo ini saya menggunakan pupuk 8 Kwintal - 1 Ton/Hektar. Hasilnya 6-8 Ton per Hektar. Tetapi setelah mendapatkan binaan Fushindo ini saya hanya mengguna2,5 Kwintal dengan hasil 9,2 Ton per hektar’. Kegiatan fushindo telah mendapatkan respon yang luar biasa dari petani di daerah. Di Magetan saja, fushindo telah memiliki lahan 56 H untuk musim kemarau 1.

Senin, 30 Januari 2012

Program nyata peduli petani

Bagaimanapun Pemerintah berdalih tentang kepedulian-nya terhadap nasib petani, Tani di Indonesia masih belum mampu memperbaiki taraf hidupnya, semakin terabaikan dan tersingkir dari roda pembangunan yang salah kaprah. Banyak orang berbicara tentang ekonomi kerakyatan, tetapi Pemerintah baru sebatas menggelontorkan program- programnya, minim manfaat dan tanpa pendampingan yang maksimal. Alhasil, program- program tersebut tidak jelas sasarannya, dan semakin menambah panjang daftar petani yang hanya tercatat dalam lembaran program kerja pemerintah.

Ketika petani menghadapi serangan hama wereng yang merajalela, Pemerintah melalui dinas terkait enggan mengambil sikap dan turun langsung melihat realita dilapangan, betapa para pahlawan pangan bangsa (Petani) menanggung kerugian yang tidak terbatas nilainya. Kalaupun ada ganti rugi dari pemerintah, nilainya masih sangat kecil dari kerugian yang ditanggung petani. Bagitu juga ketika petani berteriak akibat menghilangnya pupuk bersubsidi saat masa tanam, anjloknya harga saat musim panen, minimnya sarana irigasi, dan sulitnya para petani mengakses permodalan.Tak satu-pun para pemangku otoritas didaerah yang bicara lantang untuk mengadvokasi kepentingan petani dengan segala dimensi pertaniannya. Jelas bahwa ketika menghadapi masa sulit, petani dibiarkan berjuang sendiri- sendiri tanpa ada advokasi dari pemerintah daerah selaku pemangku kebijakan.

Hal ini disampaikan oleh Ir. Safii Latuconsina dihadapan para petani di Desa Balegondo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan pada Sabtu 28/1. Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia menginginkan petani harus memiliki ilmu bertani bukan sekedar pengetahuan. Ia bersama fushindo akan melakukan pendampingan agar petani bisa sejahtera dengan cara mengurangi pengunaan pupuk kimia dan memperbaiki pola tanam. Pada kesempatan itu juga dihadiri anggota DPR RI Dapil Jatim VII, Dra. Mardiana Indraswati sebagai penggagas berdirinya Fushindo. “Fushindo lahir karena, disetiap saya turba selalu saja saya temui petani mengeluh tentang persoalan pertaniannya. Dari masalah ppupuk, hama, produksi yang tidak maksimal dan lain sebagainya. Akhirnya, saya berinisiatif melakukan gerakan nyata untuk memperbaiki nasib petani. Dan sampai saat ini telah ada lahan binaan Fushindo di 7 Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Magetan dan tiap hari terus bertambah” ungkap Mardiana Indraswati.

Senin, 23 Januari 2012

Petani di Kecamatan Takeran dan Lembeyan siap diberikan pendampingan

Petani padi di wilayah Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan, memperoleh pengetahuan dalam menerapkan sistem pertanian terintegrasi, antara pertanian peternakan dan perikanan. Sistem pertanian terpadu ini akan membantu petani mendapatkan penghasilan lebih, dengan mengeluarkan modal yang hanya sedikit.

Staf Ahli MPM PP. Muhammadiyah, Ir. Safii Latuconsina mengatakan, sistem pertanian terintegrasi ini dapat diterapkan petani dimanapun jika ia memiliki kemauan yang kuat sembari mempelajari dengan seksama. Ia mencontohkan pertanian padi, menurut dia, juga bisa diintegrasikan dengan peternakan sapi maupun kambing. Petani bisa menggunakan kotoran ternak itu untuk memupuk tanah hingga memberantas hama serangga. Selain menyuburkan, penggunaan bahan alami ini lebih ramah lingkungan.

Hal ini disampaikan Ir. Safii Latuconsina dalam acara yang digelar Fushindo pada (17/1) dihadapan pada petani Kecamatan Takeran dan Lembeyan Kabupaten Magetan yang diadakan di Balai Desa Madigondo. Pada kesempatan itu, 14 Petani siap diberikan pendampingan seperti petani di Kecamatan Barat yang telah dulu diberikan pendampingan.

"Sistem pertanian ini sekaligus mengajari petani menggunakan pupuk alami yang bisa didapatkan dari ternak. Lebih lanjut, cara ini akan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang justru mengkikis kesuburan tanah," katanya.

Ia juga mengatakan, sistem pertanian terpadu juga membantu perekonomian petani karena memberikan penghematan yang luar biasa dalam menekan biaya produksi petani. Menurut dia, petani setempat kurang memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan untuk mendukung upaya peningkatan produksi pertanian.

"Petani lebih menggunakan pengetahuan dibanding ilmu. Mereka cenderung fokus menanam padi menggunakan pengetahuannya tentang cara dan bahan yang mudah dibeli, daripada membuat sendiri," kata dia

Kamis, 29 Desember 2011

Bantuan mobil operasional kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah

Anggota DPR RI dari PAN, Dra. Mardiana Indraswati belum lama ini memberikan bantuan mobil operasional kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magetan. Bantuan ini diserahkan oleh Amien Rais kepada H. Nur Salim, Ketua PDM Kabupaten Magetan. Dalam acara yang dikemas dalam Silaturahim ini dihadiri oleh Amien Rais, Hanafi Rais putra Amien Rais, pengurus DPD PAN se dapil Jatim VII (Magetan, Ponorogo, Ngawi, Pacitan dan Trenggalek) dan perwakilan pengurus Muhammadiyah serta Aisyi’yah.

Hanafi Rais yang berkesempatan memberikan sambutan mengatakan,’ dari 46 anggota fraksi PAN di DPR RI ada beberapa yang memiliki karakteristik unik, termasuk mbak indras ini. Beliau senantiasa tak lupa untuk berbagi.’

"Program Bantuan ini sudah lama menjadi niatan saya. Alhamdullilah, bisa terwujud. Semoga semakin membantu Muhammadiyah dalam menjalankan syiarnya ," ujar Dra. Mardiana Indraswati.

Indras menambahkan, tidak hanya bantuan mobil saja, PAN melalui wakil rakyatnya baik dari Dewan Kabupaten, Propinsi serta pusat senantiasa bersinergi memberikan bantuan sejumlah program ke Muhammadiyah. ‘Kita tidak akan pernah lupa bahwa PAN terlahir dari rahim Muhammadiyah’ tegas Mardiana Indraswati.
Pada kesempatan yang sama, Dra Mardiana Indraswati juga menyerahkan 1 unit bantuan mobil yang sama kepada PDM Pacitan dan 1 mobil box ke Panti Asuhan Ponorogo

Senin, 12 Desember 2011

Silatnas dan Rakernas PAN 2011

Acara Silatnas Kader Eksekutif dan legislatif PAN serta acara Rakernas yang dilaksanakan pada tanggal 9-11 desember 2011 berlangsung semarak. Hadir ribuan kader PAN dari seluruh Indonesia memenuhi PRJ Kemayoran. Tampak pula pengurus-pungurus PBR yang mengenakan jaket hijau sangat kontras dengan kader-kader PAN yang memakai atribut kebesarannya berwarna biru. Pada Rakernas PAN kali ini juga sebagai pegukuhan meleburnya PBR ke gerbong PAN.

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono menghadiri acara Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN di Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (10/12). Presiden tiba di Hall D PRJ tepat pukul 19.30 WIB. Acara pembukaan diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.Pada acara ini tampak hadir, Acara pembukaan Rakernas ini dihadir pula Ibu Ani Yudhoyono, Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais, Sekjen PD, Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketum PPP Suryadharma Ali, Ketua DPR RI Marzuki Alie dan Ketua DPD RI Irman Gusman.

Pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN) dibuka Presiden SBY. Dalam pidatonya, SBY memuji-muji PAN sebagai partai reformis. Termasuk Amien Rais yang disebut SBY sebagai tokoh besar reformasi. SBY dalam pidatonya juga mengatakan bahwa PAN adalah anak kandung reformasi.

"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrohim rapat kerja nasional PAN 2011 dengan resmi saya nyatakan dibuka," ujar Presiden SBY di Hall D PRJ Kemayoran, Jakarta, Sabtu (10/12/2011).

"Atas nama negara dan pemerintah saya ingin mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan dedikasi PAN kepada negara. Saya juga berterima kasih kepada PAN atas dukungannya kepada pemerintah dalam menjalankan pemerintahan. Sejarah mencatat PAN adalah anak kandung reformasi. Amien Rais adalah tokoh besar reformasi," jelas SBY.

Pernyataan Presiden SBY itu langsung disambut dengan sorak-sorai ribuan kader PAN yang memenuhi lokasi. "Untuk kader PAN yang mendukung pemerintahan, marilah tiga tahun ini untuk memusatkan pikiran kita untuk mengupayakan menjalankan program pembangunan untuk kesejahteraan rakyat," jelas SBY

Rakernas PAN ini akan berlangsung hingga Minggu (11/12/2011), dengan agenda program kerja pemenangan pemilu, sidang-sidang komisi, konsolidasi PAN, penutupan, dan sosialisasi hasil Rakernas. Pada acara malam harinya akan dilaksanakan PAN Award, yakni pemberian penghargaan kepada kader-kader PAN yang berprestasi di seluruh Indonesia.

Sebelumnya Silaturahim Kader Eksekutif dan Legislatif juga digelar di JCC. Ribuan kader PAN yang duduk menjadi bupati, gubernur, walikota bersama kader-kader PAN yang menjadi anggota dewan baik DPRD Kabupaten, DPR Provinsi maupun DPR RI berkumpul di arena PRJ untuk konsolidasi dan mendapatkan arahan dari DPP PAN.

Pada hari berikutnya Hatta Rajasa didampingi Menhut Zulkifli Hasan beserta ribuan kader PAN melaksanakan baksos melakukan aksi bersih-bersih kali dan penanaman pohon di Banjir Kanal Timur, di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Kegiatan yang bertajuk "Aksi bersih BKT (banjir kanal timur) dan penanaman 5000 pohon," itu kader PAN membersihkan bantaran BKT sepanjang kurang lebih 1 Kilometer itu, lalu melakukan penanaman 5000 batang pohon.

Keterangan : foto 1 dan 2 diambil dari Media Indonesia - Ramdani dan foto ke 3 dari detikcom/ Sulistyanto Bayu

Senin, 21 November 2011

Langkah nyata menuju petani sejahtera

Kehidupan petani di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Petani di Indonesia identik dengan kemiskinan. Padahal Indonesia merupakan negeri agraris dimana 80% masyarakatnya menggantungkan hidupnya pada usaha pertanian. Berbagai program telah digulirkan untuk membantu petani, tapi tata niaga padi dan pupuk masih tidak berpihak pada petani.

Melihat realita yang ada, Dra. Mardiana Indraswati membentuk Fushindo (Forum Usahawan Harapan Indonesia) menggandeng tokoh konsultan ahli Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah, Ir. Safi’i Latuconsina menggulirkan program protani. Tujuannya agar petani bisa lebih maju, mandiri dan tidak lagi terjerat harga pupuk kimia yang harganya kian hari kian mahal.

Syafii Latuconsina, salah satu pegiat pertanian ini mengatakan bahwa dengan pertanian organik, selain menghemat biaya pembelian pupuk, padi atau palawija yang dihasilkan sehat. “Hasil pertanian organik itu sehat dan aman dikonsumsi. Sebagai umat muslim, kita jangan hanya berkutat soal halalnya tapi juga sekaligus thoyib,” ungkapnya.

Dengan pola organik, lanjut Syafii, mampu memberikan penghematan biaya produksi 30% - 70% untuk pelbagai jenis tanaman pertanian. Sementara hasil yang diperoleh, bisa meningkat sampai 250% bahkan 400%. “Ini karena obat-obatan dan pestisida ditekan, dan sudah barang tentu akan menekan cost yang sangat besar,” ucapnya.

Sebagai tahap awal telah dilakukan kerjasama dengan para petani di Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan. Lahan 1,5H yang telah disiapkan itu nantinya akan menjadi percontohan bagi petani-petani lainnya. Dalam setiap pertemuan, petani juga diajarkan manajemen tanam yang baik dan diajarkan membuat pupuk organic sendiri. Menuju pertanian organik, adalah tujuan jangka panjang yang hendak dilakukan. “Ini tahapan pencerahan dulu. Menanamkan kesadaran untuk program ini bukan pekerjaan mudah. Tapi bila nanti sudah ada hasil nyata, mereka dengan senang hati akan mengikuti. Yang terpenting 8kita telah memulainya untuk berubah menuju petani sejahtera sekaligus hidup hemat dan sehat,” imbuh Syafii.

Pono, salah satu petani yang mengikuti program ini mengamini pernyataan Syafii. “Kita akan mulai bertani dengan pola organik, kalau dihitung memang biaya lebih hemat dan semoga hasilnya lebih hebat hingga petani bisa lebih baik dan tak lagi dipermainkan oleh para pengelola pupuk,” ucapnya.

Senin, 14 November 2011

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Kecamatan Maospati

Masa reses kali ini dimanfaatkan anggota DPR RI, yang juga anggota MPR RI, untuk melakukan kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Bernegara yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal itu juga dilakukan Dra. Mardiana Indraswati yang juga sebagai anggota Tim Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI. Pada tanggal 12 November 2011 berkesempatan mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan di Kabupaten Magetan tepatnya di Kecamatan Maospati. Dalam acara ini dihadiri juga H. Sutikno, BSc Ketua DPD PAN Magetan, Muspika Kecamatan Maospati serta lurah dan perangkat desa. Acara semakin istimewa dengan hadirnya Ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Jatim yang sekaligus sekretaris DPW PAN Jatim, Drs. Kuswiyanto, MM.

"Setiap anggota MPR setiap masa reses wajib menyosialisasikan Empat Pilar Negara tersebut saat mereka melakukan kunker ke konstituen atau dapil mereka. Karena itu merupakan program rutin setiap kali masa reses," tegas Dra. Mardiana Indraswati.
Dra. Mardiana Indraswati menambahkan, bukan hanya anggota, unsur pimpinan MPR sendiri dalam masa reses ini juga terus melaksanakan program rutin ke daerah untuk membuat kegiatan training of trainer (TOT). Program sosialisasi Empat Pilar Negara yang sudah dilaksanakan MPR hampir tiga tahun ini, direspons dengan baik oleh masyarakat. Dra. Mardiana Indraswati mengatakan "Dewasa ini masyarakat merindukan hadirnya kembali lembaga khusus yang bertugas mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan ini. Agar karakter dan nilai-nilai luhur bangsa serta budaya Indonesia terus dipertahankan”.


Diakui oleh Dedi, dengan mengikuti sosialisasi dirinya memperoleh ilmu baru terkait dengan empat pilar. Diakui selama ini dirinya hanya mendengar 4 Pilar dari berita saja. Dengan acara ini ia menjadi tahu akan pilar-pilar bangsa seutuhnya.
Menurut Dedi, sosialisasi ini sangat bermanfaat dan dirinya bangga sebab akan menjadi fasilitator dan sosialisator di Lingkungannya. Ia siap mensosialisasikan 4 Pilar kepada masyarakat Ia berharap ada program kelanjutan sehingga 4 Pilar akan semakin dikenal oleh masyarakat.
 

Copyright 2008 All Rights Reserved | PAN KABUPATEN MAGETAN Designed by Bloggers Template | CSS done by Link Building