Kamis, 29 Desember 2011

Bantuan mobil operasional kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah

Anggota DPR RI dari PAN, Dra. Mardiana Indraswati belum lama ini memberikan bantuan mobil operasional kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magetan. Bantuan ini diserahkan oleh Amien Rais kepada H. Nur Salim, Ketua PDM Kabupaten Magetan. Dalam acara yang dikemas dalam Silaturahim ini dihadiri oleh Amien Rais, Hanafi Rais putra Amien Rais, pengurus DPD PAN se dapil Jatim VII (Magetan, Ponorogo, Ngawi, Pacitan dan Trenggalek) dan perwakilan pengurus Muhammadiyah serta Aisyi’yah.

Hanafi Rais yang berkesempatan memberikan sambutan mengatakan,’ dari 46 anggota fraksi PAN di DPR RI ada beberapa yang memiliki karakteristik unik, termasuk mbak indras ini. Beliau senantiasa tak lupa untuk berbagi.’

"Program Bantuan ini sudah lama menjadi niatan saya. Alhamdullilah, bisa terwujud. Semoga semakin membantu Muhammadiyah dalam menjalankan syiarnya ," ujar Dra. Mardiana Indraswati.

Indras menambahkan, tidak hanya bantuan mobil saja, PAN melalui wakil rakyatnya baik dari Dewan Kabupaten, Propinsi serta pusat senantiasa bersinergi memberikan bantuan sejumlah program ke Muhammadiyah. ‘Kita tidak akan pernah lupa bahwa PAN terlahir dari rahim Muhammadiyah’ tegas Mardiana Indraswati.
Pada kesempatan yang sama, Dra Mardiana Indraswati juga menyerahkan 1 unit bantuan mobil yang sama kepada PDM Pacitan dan 1 mobil box ke Panti Asuhan Ponorogo

Senin, 12 Desember 2011

Silatnas dan Rakernas PAN 2011

Acara Silatnas Kader Eksekutif dan legislatif PAN serta acara Rakernas yang dilaksanakan pada tanggal 9-11 desember 2011 berlangsung semarak. Hadir ribuan kader PAN dari seluruh Indonesia memenuhi PRJ Kemayoran. Tampak pula pengurus-pungurus PBR yang mengenakan jaket hijau sangat kontras dengan kader-kader PAN yang memakai atribut kebesarannya berwarna biru. Pada Rakernas PAN kali ini juga sebagai pegukuhan meleburnya PBR ke gerbong PAN.

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono menghadiri acara Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN di Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (10/12). Presiden tiba di Hall D PRJ tepat pukul 19.30 WIB. Acara pembukaan diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.Pada acara ini tampak hadir, Acara pembukaan Rakernas ini dihadir pula Ibu Ani Yudhoyono, Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais, Sekjen PD, Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketum PPP Suryadharma Ali, Ketua DPR RI Marzuki Alie dan Ketua DPD RI Irman Gusman.

Pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN) dibuka Presiden SBY. Dalam pidatonya, SBY memuji-muji PAN sebagai partai reformis. Termasuk Amien Rais yang disebut SBY sebagai tokoh besar reformasi. SBY dalam pidatonya juga mengatakan bahwa PAN adalah anak kandung reformasi.

"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrohim rapat kerja nasional PAN 2011 dengan resmi saya nyatakan dibuka," ujar Presiden SBY di Hall D PRJ Kemayoran, Jakarta, Sabtu (10/12/2011).

"Atas nama negara dan pemerintah saya ingin mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan dedikasi PAN kepada negara. Saya juga berterima kasih kepada PAN atas dukungannya kepada pemerintah dalam menjalankan pemerintahan. Sejarah mencatat PAN adalah anak kandung reformasi. Amien Rais adalah tokoh besar reformasi," jelas SBY.

Pernyataan Presiden SBY itu langsung disambut dengan sorak-sorai ribuan kader PAN yang memenuhi lokasi. "Untuk kader PAN yang mendukung pemerintahan, marilah tiga tahun ini untuk memusatkan pikiran kita untuk mengupayakan menjalankan program pembangunan untuk kesejahteraan rakyat," jelas SBY

Rakernas PAN ini akan berlangsung hingga Minggu (11/12/2011), dengan agenda program kerja pemenangan pemilu, sidang-sidang komisi, konsolidasi PAN, penutupan, dan sosialisasi hasil Rakernas. Pada acara malam harinya akan dilaksanakan PAN Award, yakni pemberian penghargaan kepada kader-kader PAN yang berprestasi di seluruh Indonesia.

Sebelumnya Silaturahim Kader Eksekutif dan Legislatif juga digelar di JCC. Ribuan kader PAN yang duduk menjadi bupati, gubernur, walikota bersama kader-kader PAN yang menjadi anggota dewan baik DPRD Kabupaten, DPR Provinsi maupun DPR RI berkumpul di arena PRJ untuk konsolidasi dan mendapatkan arahan dari DPP PAN.

Pada hari berikutnya Hatta Rajasa didampingi Menhut Zulkifli Hasan beserta ribuan kader PAN melaksanakan baksos melakukan aksi bersih-bersih kali dan penanaman pohon di Banjir Kanal Timur, di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Kegiatan yang bertajuk "Aksi bersih BKT (banjir kanal timur) dan penanaman 5000 pohon," itu kader PAN membersihkan bantaran BKT sepanjang kurang lebih 1 Kilometer itu, lalu melakukan penanaman 5000 batang pohon.

Keterangan : foto 1 dan 2 diambil dari Media Indonesia - Ramdani dan foto ke 3 dari detikcom/ Sulistyanto Bayu

Senin, 21 November 2011

Langkah nyata menuju petani sejahtera

Kehidupan petani di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Petani di Indonesia identik dengan kemiskinan. Padahal Indonesia merupakan negeri agraris dimana 80% masyarakatnya menggantungkan hidupnya pada usaha pertanian. Berbagai program telah digulirkan untuk membantu petani, tapi tata niaga padi dan pupuk masih tidak berpihak pada petani.

Melihat realita yang ada, Dra. Mardiana Indraswati membentuk Fushindo (Forum Usahawan Harapan Indonesia) menggandeng tokoh konsultan ahli Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah, Ir. Safi’i Latuconsina menggulirkan program protani. Tujuannya agar petani bisa lebih maju, mandiri dan tidak lagi terjerat harga pupuk kimia yang harganya kian hari kian mahal.

Syafii Latuconsina, salah satu pegiat pertanian ini mengatakan bahwa dengan pertanian organik, selain menghemat biaya pembelian pupuk, padi atau palawija yang dihasilkan sehat. “Hasil pertanian organik itu sehat dan aman dikonsumsi. Sebagai umat muslim, kita jangan hanya berkutat soal halalnya tapi juga sekaligus thoyib,” ungkapnya.

Dengan pola organik, lanjut Syafii, mampu memberikan penghematan biaya produksi 30% - 70% untuk pelbagai jenis tanaman pertanian. Sementara hasil yang diperoleh, bisa meningkat sampai 250% bahkan 400%. “Ini karena obat-obatan dan pestisida ditekan, dan sudah barang tentu akan menekan cost yang sangat besar,” ucapnya.

Sebagai tahap awal telah dilakukan kerjasama dengan para petani di Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan. Lahan 1,5H yang telah disiapkan itu nantinya akan menjadi percontohan bagi petani-petani lainnya. Dalam setiap pertemuan, petani juga diajarkan manajemen tanam yang baik dan diajarkan membuat pupuk organic sendiri. Menuju pertanian organik, adalah tujuan jangka panjang yang hendak dilakukan. “Ini tahapan pencerahan dulu. Menanamkan kesadaran untuk program ini bukan pekerjaan mudah. Tapi bila nanti sudah ada hasil nyata, mereka dengan senang hati akan mengikuti. Yang terpenting 8kita telah memulainya untuk berubah menuju petani sejahtera sekaligus hidup hemat dan sehat,” imbuh Syafii.

Pono, salah satu petani yang mengikuti program ini mengamini pernyataan Syafii. “Kita akan mulai bertani dengan pola organik, kalau dihitung memang biaya lebih hemat dan semoga hasilnya lebih hebat hingga petani bisa lebih baik dan tak lagi dipermainkan oleh para pengelola pupuk,” ucapnya.

Senin, 14 November 2011

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Kecamatan Maospati

Masa reses kali ini dimanfaatkan anggota DPR RI, yang juga anggota MPR RI, untuk melakukan kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Bernegara yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal itu juga dilakukan Dra. Mardiana Indraswati yang juga sebagai anggota Tim Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI. Pada tanggal 12 November 2011 berkesempatan mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan di Kabupaten Magetan tepatnya di Kecamatan Maospati. Dalam acara ini dihadiri juga H. Sutikno, BSc Ketua DPD PAN Magetan, Muspika Kecamatan Maospati serta lurah dan perangkat desa. Acara semakin istimewa dengan hadirnya Ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Jatim yang sekaligus sekretaris DPW PAN Jatim, Drs. Kuswiyanto, MM.

"Setiap anggota MPR setiap masa reses wajib menyosialisasikan Empat Pilar Negara tersebut saat mereka melakukan kunker ke konstituen atau dapil mereka. Karena itu merupakan program rutin setiap kali masa reses," tegas Dra. Mardiana Indraswati.
Dra. Mardiana Indraswati menambahkan, bukan hanya anggota, unsur pimpinan MPR sendiri dalam masa reses ini juga terus melaksanakan program rutin ke daerah untuk membuat kegiatan training of trainer (TOT). Program sosialisasi Empat Pilar Negara yang sudah dilaksanakan MPR hampir tiga tahun ini, direspons dengan baik oleh masyarakat. Dra. Mardiana Indraswati mengatakan "Dewasa ini masyarakat merindukan hadirnya kembali lembaga khusus yang bertugas mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan ini. Agar karakter dan nilai-nilai luhur bangsa serta budaya Indonesia terus dipertahankan”.


Diakui oleh Dedi, dengan mengikuti sosialisasi dirinya memperoleh ilmu baru terkait dengan empat pilar. Diakui selama ini dirinya hanya mendengar 4 Pilar dari berita saja. Dengan acara ini ia menjadi tahu akan pilar-pilar bangsa seutuhnya.
Menurut Dedi, sosialisasi ini sangat bermanfaat dan dirinya bangga sebab akan menjadi fasilitator dan sosialisator di Lingkungannya. Ia siap mensosialisasikan 4 Pilar kepada masyarakat Ia berharap ada program kelanjutan sehingga 4 Pilar akan semakin dikenal oleh masyarakat.

Senin, 17 Oktober 2011

Keluarga Amien Rais gelar syukuran sederhana

Ketua MPP PAN yang juga mantan Ketua MPR RI Amien Rais mengadakan acara tasyakuran pernikahan putra ke tiga Ahmad Mumtaz Rais dengan Futri Zulya Savitri anak dari Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, di Rumah Joglo Pandeansari Blok 2 No. 5, Condongcatur, Depok, Sleman, Sabtu (15/10/2011). Tak tampak kemeriahan seperti layaknya pernikahan dua anak pejabat di sekitaran Pandeansari.

Acara syukuran yang digelar secara sederhana itu dilaksanakan setelah keduanya melangsungkan akad nikah di rumah dinas Menteri Kehutanan, Jl. Denpasar, Jakarta Selatan, pada Sabtu (8/10) lalu. Sedangkan resepsinya digelar di Hall D Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (9/10) malam.

Meski kedua orang tua pengantin adalah tokoh nasional, acara tasyakuran digelar secara sangat sederhana dan hanya dihadiri beberapa kerabat dekat kedua keluarga serta tetangga di sekitar tempat Amin Rais menetap. Tampak juga pada kesempatan itu putra putri Amien Rais serta keluarga. Hiburannya pun hanya diisi organ tunggal dan koor ibu –ibu tetangga Amien Rais. Sesekali Bu Kus sapaan akrab Ibu Amien Rais merangkap menjadi MC memperkenalkan satu persatu ibu-ibu yang mengisi acara. Kesan sederhana jelas terasa sebab acara terbilang relatif singkat, setelah sambutan kedua belah pihak keluarga pengantin, sesi perkenalan masing-masing keluarga, kemudian dilanjutkan sesi foto bersama antar keluarga dekat masing-masing mempelai diakhiri doa bersama yang dipimpin langsung oleh Amien Rais.

Sambutan keluarga Amien Rais diwakili oleh putra sulungnya yakni Hanafi Rais. "Kami sengaja mengadakan acara ini secara sederhana sebagai wujud syukur atas pernikahan Muntaz dan Futri, bahkan hidangan pun tampaknya lebih banyak dari tamu yang hadir," kata Hanafi Rais dalam sambutannya. “Meski telah meraih gelar MB dari Australia National University, Futri kadang masih kolokan. Jadi kami mohon keluarga Pak Amien dan Bu Amien bersedia membimbing mereka berdua agar jadi keluarga sakinah,”. Zulkifli Hasan saat memberikan sambutannya.

Senin, 10 Oktober 2011

Disaat Keluarga Besar PAN turut berbahagia

Acara resepsi pernikahan Ahmad Muntaz Rais, putra ketiga Ketua MPP PAN dan mantan Ketua MPR Amien Rais dengan Futri Zulya Safitri, putri Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan yang bertempat di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, berlangsung sangat meriah. Ribuan tamu dari berbagai kalangan memenuhi Hall D.

Pejabat negara yang hadir diantaranya adalah Wapres Boediono, Ketua DPR Marzuki Alie, Gubernur BI Darmin Nasution, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa dan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

Tampak juga mantan Wapres Jusuf Kalla, mantan Panglima TNI Widodo AS, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, pengusaha Prayogo Pangestu, Chairul Tanjung dan Sofyan Wanandi dan banyak lagi yang hadir.

Selain para tamu dari pejabat, mantan pejabat, tokoh nasional, pengusaha dan kerabat, pesta ini juga dipenuhi oleh tamu dari keluarga besar PAN dari seluruh Indonesia, baik anggota Legilatif/Eksekutif maupun pengurus PAN. Beberapa dari mereka bahkan datang berombongan menggunakan bus.

Sejak dari pintu masuk gedung hingga ke atas pelaminan, para tamu yang dengan sabar mengantri untuk mendapatkan kesempatan memberi ucapan selamat, mengular hingga lebih dari seratus meter. Antrian panjang itu berlangsung hingga berjam-jam sejak pesta dimulai. Seperti yang kita ketahui, ini adalah hajat petinggi PAN, Amien Rais adalah mantan Ketua Umum sekaligus pendiri PAN dan saat ini menjabat sebagai Ketua MPP PAN, Zulkifli Hasan yang akrab dipanggil Bang Zul ayah mempelai putri adalah mantan Sekretaris Jenderal PAN dan saat ini duduk sebagai salah satu ketua DPP PAN.
Sehari sebelumnya, Sabtu (8/10) dilaksanakan prosesi ijab kabul yang berlangsung di rumah dinas Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Jalan Denpasar Raya, Jakarta. Akad nikah Mumtaz dan Futri terasa istimewa karena yang menjadi saksi adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang hadir berserta Ny Ani Yudhoyono dan saksi dari pihak keluarga laki-laki adalah Ketua Umum DPP PAN yang juga Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

“Saya sangat berterima kasih atas kerawuhan Pak SBY. Kalau nanti dua mempelai sudah punya anak, buka album, pasti akan sangat bangga karena yang menjadi saksi pernikahannya adalah presiden RI,” kata Amien saat memberikan kata sambutan atas nama keluarga. Dia juga menyampaikan, pada 24 November mendatang, gantian keluarga besar SBY dan Hatta Rajasa yang akan berbesan. Edhie Baskoro Yudhoyono, putra bungsu SBY, bakal menikah dengan Siti Ruby Aliya, putri Hatta Rajasa. “Insya Allah, saya menjadi saksinya,” kata Amien Rais.

Selamat menempuh fase baru saudaraku, semoga cinta Allah selalu menyertai disetiap langkah keluarga Ahmad Mumtaz Rais dan Futri Zulya Safitri. Kami turut berbahagia..

foto 1 by ANTARA/HO/Cahyo-Setpress

Senin, 19 September 2011

Semarak HUT PAN Jawa Timur

Acara Silaturahim dan Perayaan Hari Ulang Tahun Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur yang dipusatkan di Kabupaten Sidoarjo, Minggu (18/9/2011), berlangsung cukup semarak. Hampir 5000 kader partai dari berbagai daerah di jawa Timur ini, tumplek blek memenuhi ruang Convention Hall Sun City. Parkir bus yang dipusatkan di GOR Delta Sidoarjo penuh dengan bus-bus peserta dari daerah. Poster-poster Hatta Radjasa sebagai Presiden RI 2014 banyak yang ditempel di badan bus dan bertebaran saat acara silaturahim Partai Amanat Nasional (PAN) Wilayah Jawa Timur tersebut.

Acara silaturahim Ketua Umum PAN dihadapan kader PAN Jawa Timur itu dihadiri Menetri Kehutanan Zulkifli Hasan, Sekjen DPP PAN Taufik Kurniawan, Wakil Ketua DPP PAN Hafidz Tohir, Bendahara Umum DPP PAN Jon Erizal, Tujuh Anggota DPR RI dari dapil Jawa Timur hadir secara lengkap, tampak Viva Yoga Mauladi, Dra. Mardiana Indraswati, Sunartoyo, Achmad Rubaie, M. Najib, Eko Patrio dan Risky Sadiq. Hadir pengurus DPW Jawa Timur, pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Jawa Timur. Turut hadir juga para pengurus dan anggota DPRD se-Jatim. Wakil Gubernur Saifullah Yusuf hadir di deretan tamu undangan. Dalam acara ini dihadiri pula pejabat Eksekutif yang merupakan kader PAN, Bupati Mojokerto Mustafa Kamal Pasa, Wakil Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Wakil Bupati Ngawi Oni Harsono. Masfuk, mantan Bupati Lamongan juga tampak dalam acara ini.

Sementara itu, dalam acara ini DPP PAN Hatta Rajasa mencanangkan secara resmi tiga pilar pemberdayaan partai, yang diusung DPW PAN Jawa Timur. Ketiga pilar itu, diantaranya pilar gerakan pemberdayaan politik, pilar gerakan pemberdayaan pencerahan serta pilar pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Ketiga pilar ini merupakan pondasi dari langkah memperkuat basis pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan seperti arahan ketua umum DPP PAN Hatta Rajasa.

Dalam acara ini pula semua anggota Legislatif Partai Amanat Nasional (PAN) yang duduk di DPRD Jatim maupun DPRD Kabupaten/kota se Jatim disumpah anti korupsi, kolusi dan nipotisme. Pembacaan sumpah itu disaksikan langsung Ketua Umum PAN Hatta Rajasa. Pembacaan sumpah dipandu oleh wakil Ketua DPW PAN Suli Daim dan Abdul Mukti yang diikuti oleh ratusan anggota DPRD asal PAN yang hadir dalam peringatan HUT PAN ke 13 tersebut. Hal ini merupakan janji politisi agar menjauhi korupsi, kolusi dan nepotisme yang selama ini banyak membelit politisi yang duduk di kursi dewan. Ketua DPW PAN Jatim Sutoyo mengatakan, selain disumpah tidak korupsi, kolusi dan nepotisme, anggota dewan asal PAN juga diminta untuk hanya menyerang pemerintah. Namun, harus bisa memberikan solusi dan konstruktif, sehingga ada perbaikan terhadap apa yang dinilai tidak sesuai.

'Kader PAN harus solutif, Bang Hatta Rajasa selama ini telah memberikan contoh bagaimana berpolitik yang santun dengan tidak menjelek-jelekkan orang lain,” papar Ketua DPW PAN Jawa Timur Suyoto yang juga Bupati Bojonegoro ini. Dalam acara ini DPW PAN Jawa Timur juga memberikan award kepada kader PAN Jawa Timur yang sukses dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. DPW PAN Jawa Timur sendiri, saat ini telah memiliki ribuan kader yang sukses melakukan pemberdayaan di sektor ekonomi. Seperti budidaya samangka unggulan di Lamongan, budidaya kacang panjang dan jagung di Kediri, serta beberapa budidaya lombok di pacitan hingga menjadi petani teladan yang akan dikirim ke Belanda, seta budidaya lain di Jawa Timur. Saat ini PAN Jawa Timur juga memiliki ribuan kader yang telah terlatih dalam hal pengobatan Bekam. (D2)

Minggu, 28 Agustus 2011

Buka bersama PAN Magetan, menjalin kedekatan

Buka bersama selalu mengandung arti kebahagiaan. Hal ini sesuai dengan hadits yang menyatakan bahwa umat Muslim itu akan mendapatkan dua kebahagiaan di bulan Ramadhan, yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan ketika bertemu dengan Allah Swt.
Oleh karena itu sangat jarang kita temukan umat Muslim yang berduka pada saat berbuka puasa. Apalagi jika dikaitkan dengan buka puasa bersama yang biasa disingkat menjadi bubar atau bukber itu. Buka bersama menjadi sangat istimewa karena mempertemukan banyak orang yang sudah lama tak bertemu dalam suasana yang sangat membahagiakan. Takada yang lebih membahagiakan setelah bersusah payah menahan lapar dan haus selain membatalkan diri pada saat berbuka.

Seperti yang dilaksanakan DPD PAN Kabupaten Magetan pada Sabtu (27/8) kemarin bertempat di Rumah PAN Jl. Raya Maospati. Hadir pada kesempatan itu Ketua PD Muhammadiyah Magetan, Pengurus Aisyiyah Magetan, Ketua PD Pemuda Muhammadiyah, pengurus Nasyiatul’ Aisyiyah serta pengurus DPC se Kabupaten Magetan. Kasat Intel Polres Magetan serta Camat Maospati juga terluhat hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, Ketua DPD PAN Kabupaten Magetan H. Sutikno, Bsc menyampaikan bahwa selama ini PAN akan senantiasa menjaga perjalanan pemerintahan Kabupaten Magetan agar tetap berjalan sesuai dengan aturan yang semestinya. PAN akan memposisikan sebagai mitra yang kritis kepada pemerintah. Adapun kalau ada anggota DPRD dari PAN sudah melenceng dari garis partai, maka masyarakat jangan segan-segan menyampaikan informasi kepada partai, Insyaallah didukung doa dari masyarakat, PAN akan terus konsisten di jalurnya. "Semoga apa yang telah kita lakukan bermanfaat bagi semuanya, dan semoga melalui acara ini hubungan yang terjalin baik menjadi semakin baik," katanya.

Acara tersebut berlangsung hangat dan penuh suasana kekeluargaan. Tausiyah Kasat Intel Polres Magetan, Bahrun Nasikin yang kritis dan jenaka cukup menghidupkan suasana. Selain buka bersama, dalam kesempatan itu juga dibagikan bingkisan lebaran kepada semua yang hadir. Supri, seorang kader PAN yang hadir ini juga menyambut baik acara ini. Ia mengaku senang dilibatkan dalam acara. "Dari acara kumpul bersama seperti inilah semua informasi bisa didapatkan, semoga ke depan PAN semakin maju," katanya.

Selasa, 23 Agustus 2011

Refleksi 13 Tahun PAN berkarya

Kesinambungan eksistensi PAN sebagai wadah perjuangan telah berjalan selama 13 Tahun pada 23 agustus 2011 ini. Selama itu pula PAN senantiasa mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan cita-cita reformasi, masa dimana PAN terlahir dan memulai berkiprah dalam percaturan politik di negeri ini. Dinamika politik dalam konteks kekinian terus berkembang cepat hingga merambah ke dalam tubuh PAN yang secara signifikan berpengaruh terhadap sikap mental aparatus partai. Dibutuhkan revitalisasi organisasi dengan menitik beratkan pada pengembangan kualitas personal, melakukan langkah-langkah yang konstruktif, membuat program yang implementatif dan kesadaran kolektif dalam menjaga arah partai hingga sesuai visi dan misi partai.

Menyambut ulang tahun PAN yang ke-13, moment yang tepat untuk muhasabah, koreksi dan introspeksi diri sejauh mana khidmah PAN selama waktu itu terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Perjalanan ornanisasi selalu tidak lepas dari pasang surut gelombang dan warna warni dinamika yang menghiasinya. Setiap ulang tahun harus ada refleksi, harus ada evaluasi, sehingga akan diketahui semangat zaman yang selalu membaru seiring dengan dinamika masyarakat. Persoalan pengkaderan dimana banyak kader-kader baru yang mempunyai loyalitas yang minim terhadap aqidah perjuangan dan tidak menjiwai ideologi menjadi salah satu persoalan, disatu sisi kita bangga bertambahnya kader tetapi disisi yang lain tergerusnya tanggung jawab menjaga nama baik PAN di mata publik.Dampak ini sangat terasa ketika mereka duduk di kursi empuk legislatif. Setelah menunaikan kontribusi wajib, tak ada lagi tanggung jawab merawat dan menjaga partai, alhasil partai hanya digunakan sebagai password untuk masuk menjadi dewan. Ada hal lagi yang paling urgen adalah tata manajemen organisasi yang sangat minim, sering kali menjadi persoalan di internal partai.

Sisi-sisi kekurangan PAN inilah yang seharusnya menjadikan kita makin keras untuk belajar dan berjuang.Tidak bisa kita pungkiri begitu banyak prestasi yang telah di raih PAN, dan kita patut bangga menjadi salah satu partai yang berpotensi di Pemilu 2014 dengan (Insya Allah) capres yang sudah jelas. Dan ulang tahun inilah saat yang tepat mengukur sejauh mana kiprah dan sepak terjang organisasi dalam dinamika masyarakat, sejauh mana pengembangan visi misi dan program pemenangannya.

Kiranya beberapa deskripsi diatas patut untuk kita jadikan bahan renungan untuk kemajuan PAN kedepan. Selamat Ulang Tahun PAN, semoga semangat yang pernah dibawa Amien Rais pada masa melahirkan PAN terus membara di setiap diri kader.. (@ry)

Senin, 22 Agustus 2011

Mudik Lebaran Gratis bersama PAN

Setelah sekian hari telpon koordinator-koordinator mudik bareng PAN tidak henti-hentinya berdering, akhirnya acara Mudik Lebaran Gratis bersama Partai Amanat Nasional digelar dengan sukses. Acara pemberangkatan ini dihadiri hampir seluruh pengurus DPP PAN, nampak Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Ketua MPP PAN Amien Rais, Sekjen Taufik Kurniawan, Menhut Zulkifli Hasan, Menkumham Patrialis Akbar, Wakil Ketua MPR Achmad Farhan Hamid, Dra. Mardiana Indraswati dan pengurus serta Anggota DPR RI lainnya. Para pemudik sangat antusias dengan acara ini dimana tiket gratis yang disediakan partai pimpinan Hatta Rajasa ini, habis sebelum hari H. Tahun ini PAN menggelar mudik gratis untuk membantu masyarakat yang kurang mampu agar bisa berlebaran di kampung halaman masing-masing.

"Alhamdulil ah akhirnya tahun ini saya sekeluarga bisa pulang kampung, maklum kami hanya tukang serabutan, sudah empat lebaran kami belum pernah pulang kampung karena kami tak punya uang," ujar Wondo, warga asli Ponorogo yang mudik bersama istri dan dua anaknya.

Ketua Umum PAN Hatta Rajasa mengatakan, partainya ingin membagi kebahagiaan bersama masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah agar mereka semua dapat merayakan datangnya hari Idul Fitri 1432 di tengah-tengah keluarga. "Kami sangat konsen dan perlu membantu kesulitan yang dihadapi saudara-saudara kita menuju daerah masing-masing," ujar Hatta Rajasa.

Sebab, lanjut Hatta peranan para perantau yang sebagian besar bekerja sebagai buruh, sektor informal dan UKM di Jakarta tak bisa dipandang sebelah mata. "Mereka turut menggerakkan ekonomi nasional sehingga patut diberikan penghargaan," ujar Hatta.

Ketua Panitia Mudik Gratis Bareng PAN, H.A Bakri H.M mengungkapkan, pihaknya telah menyediakan 109 bus executive dengan total jumlah pemudik yang bisa diberangkatkan mencapai 5 ribu warga. "Namun kurang dari seminggu tiket sudah habis terisi," ujar H.A Bakri. Ribuan peserta akan diberangkatkan dari parkir timur senayan dengan tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung, dan Sumatera Selatan. “Dari Dapil Jawa Timur VII, Alhamdullilah acara ini mendapatkan sambutan yang cukup baik, 6 bus sudah siap mengantar para pemudik baik ke Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek” ujar Dra. Mardiana Indraswati yang juga anggota DPR RI dari Dapil Jatim VII ini.

Selain Mudik Gratis Bareng PAN, sepanjang Ramadhan dan jelang Lebaran DPP PAN menggelar kegiatan antara lain, Safari Ramadhan di Pondok Pesantren di berbagai daerah, Ketua Umum Menyapa Masyarakat dengan membagikan Jadwal Imsyakyiah, Pasar Murah untuk masyarakat di berbagai daerah, Posko Mudik di setiap Kabupaten dan Kota yakni fasilitas untuk istirahat para pemudik yang buka 24 jam, buka puasa dan sahur gratis di tiap-tiap posko.

Selasa, 16 Agustus 2011

Jaring Aspirasi dan Safari Ramadhan Dra. Mardiana Indraswati

Masa Reses DPR RI saat ini bersamaan dengan bulan Ramadhan, anggota legislatif disibukkan dengan kegiatan safari Ramadhan sekaligus jaring aspirasi masyarakat. Melalui safari Ramadhan, berlangsung komunikasi vertikal dan horizontal sekaligus, yaitu secara vertikal berkomunikasi dengan Allah (hablum minallah) dan secara horizontal berkomunikasi dengan sesama (hablum minannas). Dalam komunikasi dengan Allah, kita melakukan dan melaksanakan ibadah-ibadah mahdah (ibadah khusus) dan ibadah ghairu mahdah (ibadah umum) melalui shalat dan tarawih serta kegiatan amal ibadah lainya, yang memang dianjurkan untuk ditingkatkan dalam bulan puasa ini karena pahalanya berlipat ganda.Dalam komunikasi dengan sesama, safari Ramadhan dapat meningkatkan dan menjalin tali silaturahim dengan warga masyarakat. Melalui safari Ramadhan, kita dapat melihat dan merasakan denyut nadi kehidupan warga masyarakat yang terjadi di daerah-daerah, di kampung-kampung, dan pelosok-pelosok nun jauh. Dalam safari Ramadhan, kita juga dapat menjaring aspirasi masyarakat dan melihat masalah-masalah yang muncul terkait dengan pelaksanaan pembangunan serta keberhasilan-keberhasilan dan kemajuan-kemajuan program pembangunan

Seperti yang dilakukan Dra. Mardiana Indraswati, salah satu anggota DPR RI dari Dapil Jatim VII. Pada tanggal 14-15 Agustus 2011, beliau mengunjungi Pacitan, Ponorogo dan Magetan. Pada tanggal 19-20 Agustus 2011 nanti beliau meneruskan berkunjung ke Ngawi, Trenggalek dan Ponorogo. Dalam kesempatan ini pula, Dra. Mardiana Indraswati menyempatkan untuk bertemu dengan pelaku-pelaku UKM yang selama ini belum tersentuh oleh Pemerintah. Di Pacitan beliau bersama salah satu anggota DPRD Pacitan dari PAN, Sulistyorini mengunjungi pelaku UKM makanan lanting dan pengrajin limbah sabut kelapa. Di Ponorogo beliau bersama anggota DPRD Ponorogo dari PAN Eny Yuliati Latif mengunjungi tempat produksi kripik tempe di desa Gundik Kecamatan Slahung, Pembuatan macam-macam jenang di Kelurahan Surodikraman, pengrajin genteng serta mengunjungi Panti Asuhan Al Inabah payamuba.

Di Magetan beliau berkesempatan bertemu dengan jajaran pengurus DPD dan DPC. Bertempat di Rumah PAN Jl. Raya Maospati-Magetan, beliau menyampaikan pokok-pokok pikiran dalam berpartai. ‘Janganlah mencari hidup didalam partai, hidup-hidupilah partai ini, kita rawat bersama-sama, kalau toh dalam berpartai ada imbas pendapatan, itulah rizki untuk kita’. Terang Mardiana Indraswati. Dalam kesempatan itu pila dihadiri oleh Wakil ketua DPW PAN Jawa Timur Sumarsono, H. Sutikno, Bsc Ketua DPD PAN Kabupaten Magetan, Camat Maospati dan Kepala desa Sugihwaras. Tak lupa para undangan diberikan bingkisan ramadhan sebagai oleh-oleh.


Minggu, 31 Juli 2011

Makan malam bersama Hanafi Rais

Disela-sela Kongres BM PAN pada 28-30 Juli 2011 kemarin terasa istimewa salah satu kader terbaik BM PAN Hanafi Rais akan maju sebagai calon Walikota Yogyakarta. Untuk merekatkan dan meneguhkan dukungan sesama kader BM PAN, Dra. Mardiana Indraswati membuat satu acara yang Meriah yang dikemas makan malam bersama Kang Hanafi Rais. Acara ini dilangsungkan di depan Yayasan Budi Mulia Dua Seturan, tepatnya di Warung Gudeg Sedep Raos.

Acara ini dihadiri oleh Sekjen DPP PAN Taufik Kurniawan, dihadiri juga Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PAN Amien Rais, Ketua Fraksi PAN DPR RI Tjatur Sapto Edy, Rozaq Rais, Laurens Bahang Dama, Viva Yoga mauladi, Risky Sadiq, Yandri Susanto dari DPR RI PAN, dan puluhan peserta kongres yang diangkut bus dari hotel arena kongres.

Pada kesempatan itu,Amien Rais meminta BM PAN menjaga patriotisme dan kejujuran. Mantan Ketua MPR itu menyayangkan kian memudarnya nilai-nilai kejujuran dan patriotisme di kalangan politikus. Dia mencontohkan, semakin banyak koruptor yang berani bersumpah mengatasnamakan Tuhan, padahal sebenarnya berbohong. Amien Rais juga mengingatkan untuk menyelamatkan Indonesia dari VOC gaya baru seperti yang telah beliau tulis dalam buku-bukunya.

Acara ini sontak ramai ketika hadir tamu istimewa yakni Rieke Diah Pitaloka. Salah satu sahabat Dra. Mardiana Indraswati, sesama anggota DPR RI komisi IX. Ia dengan sukarela menghibur para tamu dengan lagu-lagu yang ia lantunkan. Ia juga sempat memberikan pujian terhadap perjuangan-perjuangan teman-teman Fraksi PAN di DPR RI.

Kongres IV BM PAN di Yogyakarta

BM PAN sebagai sayap dari Partai Amanat Nasional pada 28-30 Juli 2011 kemarin melaksanakan hajat besar yakni Kongres ke IV di Yogyakarta. Hajatan ini terasa istimewa karena diadakan di Daerah Istimewa Yogyakarta, dimana salah satu kader terbaik BM PAN Hanafi Rais akan maju sebagai calon Walikota Yogyakarta. Kongres dibuka oleh Sekjen DPP PAN Taufik Kurniawan dan dihadiri Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PAN Amien Rais, Ketua Fraksi PAN DPR RI Tjatur Sapto Edy, Mardiana Indraswati DPR RI PAN dan sejumlah anggota DPR RI lainnya, Pengurus DPP PAN seperti Putra Jaya, Walikota Jogja Herry Zudianto, Walikota Padang Fauzi Bahar, Bupati Sleman dan lain-lain. Taufik Kurniawan pada saat pembukaan mengingatkan agar kongres kali ini dijadikan BM PAN sebagai momentum konsolidasi menyongsong Pemilu 2014. BM PAN merupakan salah satu garda yang sangat diandalkan untuk mendukung langkah-langkah pemenangan pemilu PAN.

”Kita semua tahu, PAN sudah menetapkan target untuk meningkatkan jumlah kursi di parlemen hasil Pemilu 2014 menjadi dua kali lipat dari sekarang.Tidak hanya di DPR, tapi juga di semua DPRD,”ujar Taufik. Dia juga optimistis, Pilpres 2014 mendatang mengantarkan salah satu kader PAN mengisi posisi RI-1 atau RI-2. ”Orang PPP sudah pernah menjadi wakil presiden. Dari PDIP bahkan sudah pernah menjadi presiden. Sudah sepantasnya kini giliran orang PAN yang ‘duduk di Istana’,” tandasnya.

”Karena itu,kita harus kerja keras untuk mendapat hasil terbaik,”tambahnya. Sementara itu,Amien Rais meminta BM PAN menjaga patriotisme dan kejujuran. Mantan Ketua MPR itu menyayangkan kian memudarnya nilai-nilai kejujuran dan patriotisme di kalangan politikus. Dia mencontohkan, semakin banyak koruptor yang berani bersumpah mengatasnamakan Tuhan, padahal sebenarnya berbohong.” Ada tiga sebab mengapa orang tiba-tiba kaya. Pertama, dapat lotre. Kedua, dapat warisan.Ketiga, ya korupsi. Ini yang harus kita cermati bersama,” kata Amien.

Arena Kongres IV Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) di Hotel Saphir, pada hari ke II mendadak meriah. Ini terjadi, setelah Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa bersama Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyambangi kader muda partai berlambang matahari tersebut. Menteri Koordinator Perekonomian tersebut menyempatkan waktu untuk memberikan wejangan kepada seluruh peserta konggres. Hatta berpesan kepada seluruh kader BM PAN.
”Saya selalu menganggap BM PAN sebagai organisasi yang sayap partai yang sangat penting untuk perjuangan membesarkan partai,” ujar Hatta.

Hasil kongres sendiri menetapkan Yandri Susanto sebagai ketua BM PAN periode mendatang. Yandri memperoleh suara terbanyak dengan 387 suara. Sedangkan Kuntum Khoirul Basa mendapatkan 43 suara. Calon yang lain, Yohan dalam visi misi memilih mengundurkan diri dan mendukung Yandri Susanto.

Senin, 25 Juli 2011

Final PAN Futsal Cup Piala Mardiana Indraswati

Grand final PAN FUTSAL CUP Piala Mardiana Indraswati berlangsung spektakuler, seiring dengan kemenangan fantastis Sutamoe. Gelaran yang berlangsung Futsal center, Magetan, Minggu (24/7/2011) malam tersebut, jauh berbeda dari final-final turnamen sebelumnya. Acungan jempol patut diberikan pada Panitia lokal yang telah mengemas apik hingga penonton dan peserta merasa sangat puas. Pasalnya, apa yang terlihat di Arena tadi bukan sekedar final, tapi juga pertunjukan yang mengesankan, lengkap dengan beberapa kejutan, tak kalah dengan sebuah gelaran tingkat nasional. Satu hal yang membuat final ini terasa spesial adalah penampilan dance dan ceremonial yang meriah. Hadir pada laga final, Dra. Mardiana Indraswati, Sekretaris DPW PAN Jawa Timur Drs. Kuswiyanto dan ketua DPD PAN se Dapil Jawa Timur VII.

Soetamoe berhasil jadi kampiun pada gelaran turnamen ini, setelah mengalahkan Dimin Club 09 dengan skor 8-3. Turnamen ini berakhir dengan wah. Sebelum grand final CIS melawan Grobog Tua pada perebutan juara 3 dan 4 yang dimenangkan oleh CIS. Di game sebelumnya, dimeriahkan oleh eksbisi antar SD yang dimenangkan oleh SD Tambran setelah mengalahkan SD Muhammadiyah melalui babak adu penalti.

Turnamen hasil kerja sama DPD PAN Magetan dan Mardiana Indraswati Center (MIC) ini diikuti 126 peserta digelar selama 16 hari. Turnamen ini menjadi turnamen paling besar dan paling lama pelaksanaanya. Dalam sambutannya, Dra. Mardiana indraswati berharap akan muncul bibit-bibit unggul di cabang futsal dan semoga masyarakat semakin mencintai olahraga. Ke depan Mardiana Indraswati Center akan tetap mensupport kegiatan-kegiatan untuk generasi muda. ‘Saya sangat terkesan dengan turnamen ini, digarap secara profesional dan tertata. Semoga MIC akan tetap mengadakan acara-acara seperti ini.” kata salah satu pemain. ‘ Betul-betul mengesankan, ada kebanggaan lebih ketika kami berada dibabak final. Mulai kedatangan pemain sampai penyerahan piala, betul-betul tertata rapi. Tentunya saya sangat antusias jika kembali bisa berkompetisi semacam ini lagi.” Kata pemain lain menimpali.

Minggu, 10 Juli 2011

Pembukaan Turnamen PAN FUTSAL CUP 2011

Sabtu, 9 Juli 2911 Berlangsung acara pembukaan turnamen PAN FUTSAL CUP 2011 antar team Se Kabupaten Magetan . Acara pembukaan ini dilaksanakan di Sanjaya Futsal Center dan dibuka langsung oleh Wakil Ketua DPW PAN Jawa Timur H. Sumarsono yang mewakili Dra. Mardiana Indraswati. Turnamen/Lomba Futsal yang diselenggarakan oleh Mardiana Indraswati Center (MIC) dan DPD PAN Kabupaten Magetan ini diikuti oleh 126 peserta dan berlangsung 9 Juli-24 Juli 2011. Turnamen ini menjadi turnamen dengan peserta terbanyak dan terlama pelaksanaannya , dibandingkan turnamen yang pernah ada di Magetan. Dalam perlombaan ini diterapkan sistem gugur. Adapun yang menjadi tujuan dari penyelenggaraan turnamen/lomba futsal ini adalah untuk memberikan wadah pengembangan atlet-atlet futsal potensial yang kelak akan menjadi pemain futsal andalan kota Magetan dan sekitarnya. Selain itu, penyelenggaraan lomba ini sebagai wujud kepedulian PAN terhadap olahraga masyarakat. Diharapkan kebiasaan berkompetisi olahraga dimasyarakatkan ini menjadi ajang pemersatu dan menjalin komunikasi intensif antara PAN dan semua lapisan masyarakat.

Dalam sambutannya, H. Sumarsono yang mewakili Dra. Mardiana Indraswati mengatakan bahwa tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk menyongsong HUT Kemerdekaan RI dan HUT PAN ke 13 yang jatuh pada tanggal 23 Agustus serta melanjutkan tradisi PAN sebagai partai terdepan dalam memberikan wadah olahraga. , ”Tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah menjadi alat pemersatu dan ajang komunikasi , untuk itu tingkatkan respect kepada sesame peserta, pemain dan wasit serta penonton. Kita jaga momentum ini, demi tujuan kita bersama. Insyaallah kami dan ibu Indras akan tetap memberikan perhatian terhadap wadah-wadah positif untuk masyarakat dan generasi muda khususnya.” lanjut H. Sumarsono.

Turnamen ini memperoleh sambutan sangat luar biasa dikalangan masyarakat magetan. Tingginya animo penggemar futsal ini juga ditandai dengan banyaknya peserta yang mengikuti turnamen dan banyaknya penonton yang hadir menyaksikan setiap laga. Meski setiap hari digelar 9 kali pertandingan, mereka tetap setia menunggu sampai laga terakhir. Dalam pelaksanaannya pun digarap secara profesional. Satu hari jelang Technical Meeting, Panitia mengundang Pengcab PSSI Magetan urusan futsal dan Komisi wasit untuk koordinasi dan sharing sebagai persiapan jelang turnamen. ”semoga setelah ini, semakin banyak turnamen yang murah tetapi tetap dikelola secara profesional seperti ini. Saya sangat terkesan” ujar salah satu wasit.

Minggu, 19 Juni 2011

PAN Magetan gelar konsolidasi Muscab

Magetan- DPD PAN Kabupaten Magetan telah siap menggelar Musyawarah Cabang serentak sebagai lanjutan konsolidasi partai yang telah diamanatkan oleh AD/ART. Muscab gelombang I dilaksanakan pada hari Sabtu (18/6), yakni di DPC PAN Plaosan, Sidorejo, Karas dan Kecamatan Barat. Pada Minggu (19/6) di Kecamatan Poncol dan Nguntoronadi.

Wakil Ketua Bidang POK (Pembinaan Organisasi dan Keanggotaan) DPD PAN Kabupaten Magetan Dwi Aryanto, SE mengatakan, yang akan menggelar muscab ada 18 Dewan Pimpinan Cabang PAN se Kabupaten Magetan. Sesuai AD/ART pasca pelaksanaan Musda maka akan dilanjutkan konsolidasi Muscab di setiap DPC. Ini sudah menjadi amanat yang harus dilaksanakan. Dwi menyebutkan, agenda utama dalam pelaksanaan muscab adalah pemilihan Ketua DPC, masa bakti 2010 hingga 2015, penyampaian LPJ Pengurus terdahulu dan penjabaran program-program partai. “Masa jabatan Ketua DPC PAN yang sekarang akan berakhir hingga pelaksanaan muscab nanti. Ketua yang sekarang menjabat mengantar hingga muscab terlaksana dan nanti di muscab itu sekaligus akan dipilih ketua yang baru,” ujar Dwi.

“Dengan rekomendasi cerdas hasil konsolidasi cabang, calon ketua formatur akan diserahkan kepada DPD PAN Kabupaten Magetan untuk diberikan surat pengantar permohonan rekomendasi kepada DPW PAN Jawa Timur. Dan DPW lah yang berhak mengeluarkan rekomendasi untuk calon ketua formatur,” ungkapnya.

Ketua DPD PAN Kabupaten Magetan, H. Sutikno, BSc menambahkan, “Selama memenuhi persyaratan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, kemudian kader yang bersangkutan merasa mampu, silakan saja mendaftarkan diri. Semakin banyak semakin baik, semakin banyak pilihan diharapkan akan terpilih kader terbaik diantara yang baik, Target dai DPD PAN Kabupaten Magetan, pertengahan Juli 2011 proses konsolidasi muscab telah bisa dirampungkan hingga tinggal menyusun program kerja partai.” Imbuhnya.

Sementara itu, hasil Muscab di DPC Plaosan, Kusno Sujakwadi terpilih menjadi ketua DPC PAN Kecamatan Plaosan setelah melalui mekanisme Voting. Ia mengungguli calon formatur yang lain yakni Hendrik Lukito dengan perolehan 17 suara berbanding 15 suara. Di DPC Sidorejo, Suhudi terpilih kembali menjadi Ketua DPC PAN Sidorejo secara aklamasi. Sedangkan di Kecamatan Barat, Pono mengungguli M. Ali Imron dalam perebutan ketua formatur dengan melalui mekanisme voting dengan perolehan 19 suara berbanding 12 suara. Di kecamatan Karas, Sutanto, BA terpilih menggantikan Didik sebagai ketua yang lama dengan musyawarah mufakat.

Senin, 16 Mei 2011

Kiprah PAN Magetan di bidang Olah Raga

Keanggotaan di partai bersifat sukarela dan terbuka, karena itu dijadikan prinsip dasar PAN dalam mengembangkan keanggotaannya. PAN Magetan melalui Badan Olahraga dan Kepemudaan juga merespon minat kegiatan di bidang olahraga sebagai alat pemupuk persatuan dan kebersamaan diantara anggota serta komponen-komponen masyarakat serta menjadi media komunikasi yang efektif baik internal maupun eksternal partai. Selain sebagai perekat, PAN Magetan juga memberikan wadah prestasi bagi kader-kader yang memang telah layak mengikuti kompetisi resmi. Era kepengurusan yang lalu bahkan mengikutkan team PAN FC sebagai peserta sepak bola di kompetisi resmi Divisi II Pengda PSSI Kabupaten Magetan. Di bidang Olahraga Futsal bahkan pernah menjadi juara III di A Mild Futsal Turnament di lapangan Alun-alun Magetan. Di cabang olah raga bulu tangkis, PAN Magetan telah menggelar 2 kali turnamen resmi yakni Amien Rais Cup pada 2003 dan Soetrisno Bachir Cup pada tahun 2006. Di kepengurusan yang baru, dibawah nahkoda H. Sutikno, BSc yang notabene adalah mantan Ketua Pengda PSSI Kabupaten Magetan juga mendorong semua kegiatan tersebut untuk tetap eksis dan terus dikembangkan. PAN Magetan juga telah memiliki agenda tetap mingguan yakni latihan futsal setiap Minggu dan Jum’at serta olah raga bulu tangkis setiap hari Minggu dan Selasa di Gedung AULA Muhammadiyah Magetan. Pada bulan Mei ini, PAN Futsal juga akan mengikuti turnamen resmi pertamanya di Garuda Cup 1. Ini menandai awal berkiprahnya kembali PAN di bidang olah raga khususnya di wilayah Kabupaten Magetan. (@ry)

Minggu, 24 April 2011

Joko Purnama, S.Pd, M.Si terpilih kembali menjadi Ketua Pemuda Muhammadiyah

Joko Purnama, S.Pd, M.Si akhirnya terpilih kembali menjadi Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Magetan masa bakti 2011-2015. Musda Pemuda Muhammadiyah XIV kali ini diadakan bersamaan dengan Musyda Nasyatul ‘Aisyiyahdi di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Magetan, Minggu (24/4/2011). Pada acara Musyda kali ini terasa istimewa karena dibuka langsung oleh Bupati Magetan, Drs. Sumantri, MM dan dihadiri oleh Dra. Mardiana Indraswati, anggota DPR RI dari Fraksi PAN serta H. Sutikno, BSc, Ketua DPD PAN Magetan. Suasana semakin meriah ketika murid-murid Sedamu menampilkan band dengan lagu-lagu religi. Pada kesempatan itu pula Dra. Mardiana Indraswati tak lupa memberikan oleh-oleh umrohnya kepada setiap peserta yang hadir.

Sejumlah harapan disampaikan atas kepemimpinan mendatang untuk bisa membawa Pemuda Muhammadiyah lebih berkiprah di masyarakat. “Kita berharap pemimpin terpilih bisa membawa Pemuda Muhammadiyah lebih berkiprah di masyarakat,” ujar Panitia Pengarah Musda Pemuda Muhammadiyah, Supriyadi disaat memberikan sambutan pada pembukaan.
Sebelum pelaksanaan musda, panitia pemilihan sudah membagikan formulir usulan pencalonan ketua dan anggota formatur ke seluruh cabang pemuda muhammadiyah. Usulan dari cabang yang masuk ada 5 calon ketua yakni : Joko Purnama, S.Pd, M.Si, Yakub Trijuna Kaharrudin, Moh. Sulistyana, Imam. P dan Slamet. Namun menjelang pemilihan hanya 3 kandidat yang dinyatakan berhak mengikuti tahapan selanjutnya Ke tiga calon ketua itu adalah Joko Purnama, S.Pd, M.Si, Yakub Trijuna Kaharrudin dan Imam. P. Setelah melakukan visi dan misi dilanjutkan dengan pemungutan suara dengan hasil Joko Purnama meraih 29 suara, Imam 29 suara, Yakub meraih 17 suara dan 1 tidak sah. Dengan demikian, sesuai tata tertib pemilihan harus dilaksanakan pemungutan suara ulang. Pada pemungutan suara tahap ke dua, Joko Purnama meraih 37 suara dan Imam meraih 24 suara dan 1 abstain. Dengan demikian Joko Purnama terpilih kembali menjadi ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Magetan periode 2011-2015.

Usai terpilih menjadi Ketua Pemuda Muhammadiyah, Joko Purnama, S.Pd, M.Si berjanji akan meningkatkan peran organisasi tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. “Kita juga akan menanamkan nilai-nilai religius di kalangan pemuda untuk membentengi mereka agar tetap berakhlaq baik sebagai generasi penerus bangsa,” tegasnya.

Sedangkan pada Musyda Nasyiatul ‘Aisyiyah Yuli Setyowati terpilih menggantikan Dian Nawangwulan ketua NA periode sebelumnya. Pada proses pemungutan suara sebenarnya Dian Nawangwulan meraih tetap meraih terbanyak, namun pada proses rapat formatur, untuk regenerasi maka tampuk pimpinan diamanatkan kepada Yuli Setyowati. Sedangkan sekretaris terpilih Ririn Kurniati dan Dian Nawangwulan menjadi bendahara. (@ry)

Rabu, 13 April 2011

Politik Santun Mohammad Natsir


Mohammad Natsir seakan berasal dari negeri yang jauh. Sebuah negeri tempat politikus berjuang sungguh-sungguh demi rakyat yang diwakilinya. Mereka memegang teguh ideologi partai masing-masing. Beradu argumen dengan ganas, tapi tetap dengan tutur kata sopan, dan sesudahnya mereka bercakap hangat dengan lawan politiknya sambil meneguk secangkir kopi di saat rihat. Mereka berperang kata, tapi seketika saling berpegangan tangan saat menghadapi penjajah Belanda.

Indonesia di awal kemerdekaan, ketika Mohammad Natsir berkecimpung menjadi politikus dari Partai Masyumi, bukanlah negeri khayalan. Ketika itu beda pendapat dan pandangan sudah biasa. Para politikus tak merasa perlu memamerkan kekayaan kepada publik. Bahkan sebaliknya, mereka cukup bersahaja.

Sebagai Menteri Penerangan, Natsir tak malu mengenakan kemeja kusam dan jas bertambal. Ketika menjadi Ketua Fraksi Masyumi, dia menampik hadiah sebuah mobil Chevrolet Impala yang tergolong mewah dari seorang pengusaha. Ia menolak dengan cara halus agar si pemberi tak merasa kehilangan muka. Padahal di rumahnya yang sederhana hanya ada sebuah mobil DeSoto rombeng. “Mobil itu bukan hak kita. Lagi pula yang ada masih cukup,” begitu nasihat yang disampaikannya kepada istri dan anak-anak.

Di awal kemerdekaan itu sebuah negara baru sedang bangkit. Para politikus berkhidmat sekuat-kuatnya untuk Tanah Air. Mereka patriot-pejuang, beberapa di antaranya pernah mendekam di bui atau menjalani pembuangan di tempat terpencil di masa penjajahan Belanda. Mereka menghidupkan politik, bukan mencari hidup dari politik. Tentu saja di masa itu ada beberapa politikus yang berperilaku miring, tapi jumlahnya bisa dihitung dengan jari.

Maka tak salah bila Daniel Lev (almarhum), seorang Indonesianis kenamaan, berkali-kali mengingatkan generasi muda Indonesia. Bila ingin mempelajari semangat berdemokrasi serta kehidupan politikus yang bersih dan bersahaja, tak perlu menoleh jauh-jauh ke Eropa atau Amerika. “Pelajari saja masa demokrasi pada 1950-an,” katanya suatu kali.

Politik santun itu perlu dikembalikan ke zaman ini, lebih dari 60 tahun setelah Indonesia merdeka. Terutama ketika dunia politik terasa pengap oleh skandal beruntun. Sejumlah politikus melakukan korupsi berkawanan, meminta imbalan materi atas aturan hukum yang mereka buat, ada yang terlibat kejahatan seksual.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat membuat pelataran kantornya bak ruang pamer mobil mewah dengan mengendarai kendaraan luar biasa mahal justru di saat kebanyakan rakyat hidup miskin. Mereka berlomba mengejar popularitas demi mendaki tangga karier politik sendiri, sesuatu yang jauh dari kepentingan rakyat pemilihnya. Santun, bersahaja, dan semangat berkhidmat menjadi barang langka. Begitu jauh jarak yang terbentang antara para politikus dan rakyat yang diwakilinya.

Sejauh ini minim sekali teguran dari partai politik kepada anggotanya yang berperilaku rendah. Hampir tak ada partai yang menggariskan pedoman jelas kepada anggotanya untuk bertingkah laku sesuai dengan keadaan mayoritas rakyat. Surat teguran dan recalling, dalam sejarah Dewan, hanya akan terbit justru bila terjadi perbedaan pendapat antara anggota dan pemimpin partainya.

Barangkali sistem perwakilan politik perlu diperbaiki total. Perlu sebuah sistem dengan aturan jelas yang membuat para politikus terikat dan sungguh-sungguh memperhatikan aspirasi rakyat. Mungkin Indonesia tak bisa lagi membayangkan para politikus akan berperilaku santun dan bersahaja seperti Natsir dan kawan-kawan di masa lalu. Tapi dengan perbaikan sistem, mungkin keadaan baik itu bisa ditiru.

Nasib negara seyogianya memang tak diserahkan kepada kebajikan orang per orang, tapi pada sistem yang baik. Saat ini segemas apa pun masyarakat pemilih terhadap perilaku para wakilnya, mereka tak bisa berbuat apa-apa. Mereka tak punya kekuatan untuk segera menghukum para politikus lancung itu.

Salah satu usul perbaikan sistem politik itu adalah mempersingkat masa tugas anggota Dewan—seperti dilontarkan Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan. Masa jabatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat sebaiknya tiga tahun saja, bukan lima tahun seperti sekarang. Dengan masa jabatan yang pendek, konstituen bisa lebih cepat menghukum wakil pilihannya bila menyeleweng. Mereka yang berprestasi bisa dipilih kembali, yang kerang-keroh tak akan dipilih lagi.

Sistem seperti itu akan membuat demokrasi berpihak dan melayani seluruh rakyat. Para aktor politik di dalamnya tetap boleh mengejar kepentingan pribadi, kelompok, atau partainya, tapi dengan cara yang menguntungkan publik.

Dengan sistem yang diperbaiki itu, bukan mustahil perilaku santun, bersih, bersahaja akan kembali mewarnai panggung politik negeri. Siapa tahu kelak kita akan bertemu dengan politikus yang sekaliber atau malah lebih baik daripada seorang Mohammad Natsir. sumber : Politik Santun – Mohammad Natsir (MBM Tempo)

Selasa, 05 April 2011

Rumah Perjuangan Baru, Semangat Baru

Seraya mengucap syukur kepada Allah, SWT, PAN Magetan akan segera menempati rumah perjuangan yang baru. Diusia perjuangan yang hampir 13 Tahun, PAN Magetan telah merasakan kehidupan organisasi yang nomaden. Di awal-awal deklarasi hingga Pemilu 1999 berkantor dari rumah H.M. Khanan (Mantan Ketua PAN Magetan, MPP. PAN), menjelang Pemilu 2004 mengontrak rumah tua di Jl. Teuku Umar, Pasca Pemilu 2004 berpindah ke Jl. Bali dan terakhir mengontrak rumah di Jl. Kalimantan sampai sekarang. Semua meninggalkan kesan dan kenangan perjuangan yang selalu terbawa di langkah-langkah perjuangan berikutnya. Alhamdullilah. Pasca Pemilu 2009, PAN Magetan mendapatkan hibah tanah seluas 1000 m2 dari keluarga H. Sutikno, BSc. Begitu H. Sutikno, BSc terpilih menjadi Wakil Ketua DPRD Magetan, beliau membangunkan kantor utama Rumah PAN. Sekarang telah berdiri megah dan masih menyelesaikan pembangunan pagar dan halaman depan. Lokasi kantor yang baru ini berlokasi di Desa Sugihwaras, di Jalan Raya Maospati, 7 Km dari pusat kota Magetan. Rencana peresmian Rumah PAN ini akan diselenggarakan bersamaan dengan pelantikan Pengurus DPD PAN periode 2010-2015, yang akan dihadiri oleh M. Amien Rais. Dengan rumah perjuangan yang baru inilah diharapkan pergerakan PAN Magetan akan lebih dasyat lagi. Rumah perjuangan yang baru sudah ada di hadapan kita. Mari kita sambut dengan harapan dan semangat baru agar semangt perjuangan kita terus menyala dan penuh harapan. Rumah yang paling indah adalah rumah punya kita sendiri. (Untuk Saudara-saudaraku dari luar Magetan, kalau ke Sarangan jangan lupa mampir walau hanya untuk sekadar memberi salam ya..) (@ry)

Minggu, 03 April 2011

Manajemen Kaderisasi PAN


Partai politik adalah institusi yang dinamis. Pengelolaannya membutuhkan sosok-sosok yang berintegritas tinggi dan handal mengatur organisasi yang dinamis (Anis Baswedan. Rektor Universitas Paramadina)

Acuan mengelola organisasi politik menuju partai politik yang modern dan kuat masihlah langka. Hampir semua partai di Indonesia mengalami persoalan pada kaderisasi. Partai politik mempunyai kewajiban memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dan terutama menyiapkan kader-kader partai yang merupakan sumber daya manusia calon-calon pemimpin di masyarakat. Untuk itu PAN harus berani melangkah menjadi partai yang berbasis program. Pimpinan PAN dan aparatus partai di berbagai level harus menyiapkan sistem kepelatihan kaderisasi yang lebih implementatif. Kader-kader PAN harus disiapkan menjadi kader-kader tangguh dan terlatih agar sanggup menghadapi segala bentuk kompetisi politik, yang juga terlatih dalam segala medan perjuangan. Kompetisi politik di era demokrasi seperti sekarang ini kader partai dituntut memiliki kapasitas, kapabilitas, serta komitmen untuk menjalankan amanat politik rakyat sekaligus menjalankan amanat partai. Hanya kader-kader yang tangguh, kader yang terlatih dan yang mempunyai komitmenlah yang sanggup memikul beban perjuangan partai dan membawa visi dan misi partai.

Sebelum action yang terancang dalam program kerja, maka kita harus mengenal potensi internal organisasi. Berbicara tentang potensi internal, maka perangkat utamanya adalah kader. Dan sudah barang tentu, tujuan akhir pengembangan potensi internal ini adalah membentuk kader-kader kompeten, tangguh dan terlatih di berbagai bidang. Jika kader minat dalam bidang media, maka dia harus disediakan sarana pelatihan agar menjadi penggiat media yang handal. Jika dia bertujuan menjadi politisi, maka dia harus diasah supaya memiliki kapasitas, kapabilitas menjadi pejabat publik. Kalau ia tertarik dalam bidang SAR, ia pun harus memperoleh bekal kepelatihan yang cukup agar tidak gagap ketika terjun langsung dalam penanganan bencana.

Sebagai syarat memiliki daya saing dalam kompetisi politik dewasa ini, meng-upgrade kemampuan melalui kepelatihan-kepelatihan adalah hal mutlak. Dengan kepelatihan yang kontinyu dan sistematis akan menghasilkan kader yang berkompeten dan profesional. Oleh karena itu PAN dan seluruh jenjangnya harus mengadakan kepelatihan-kepelatihan yang terprogram termasuk meningkatkan capacity building kadernya (@ry)

Kamis, 31 Maret 2011

Sisa Keindahan Telaga Sarangan


Telaga Sarangan yang juga dikenal dengan nama Telaga Pasir adalah daerah wisata yang berjarak 25 km dari pusat kota Kabupaten Magetan. Telaga alami dengan luas sekitar 30 hektar dan berkedalaman 28 meter ini diapit dua gunung yakni gunung Lawu dan Gunung Sidoramping. Panorama telaga yang mempesona dengan latar gunung lawu yang menjulang dan dihiasi hutan cemara. Tak seberapa jauh dari telaga, ada sebuah air terjun Ngadiloyo yang menambah indahnya lokasi wisata ini. Telaga Sarangan merupakan obyek wisata andalan kabupaten Magetan, dimana tiap tahunnya mendatangkan ratusan ribu pengunjung yang ingin menikmati keindahannya.

Dalam sebuah tulisan Paul Zacharia (kabut mendesir di Tlogo Pasir) disalah satu majalah maskapai penerbangan, Sarangan termasuk obyek wisata tertua, bukan saja di Jawa Timur tapi juga di Indonesia. Hotel Sylverwin menjadi saksi bisu keindahan sarangan telah tersohor pada jaman Hindia Belanda. Hotel Sylverwin adalah hotel peninggalan Belanda yang masih beroperasi dan satu-satunya yang berasitektur berwawasan lingkungan tampak kontras dibelantara bangunan-bangunan disekitarnya. Karena keindahannya pula seorang penulis inggris, H.W. Ponder melaporkan catatan perjalanannya dalam buku ‘Java Pageant’-Impressions of the 30’s yang diterbitkan pada awal tigapuluhan. Sampai saat ini buku ini masih dicari orang untuk referensi kondisi wisata di jawa di tahun-tahun itu.


Ia menambahkan, sekarang kondisinya jauh berbeda dimana kacaunya lingkungan disekitar Telaga Pasir sangat memprihatinkan. Jalan menuju kawasan ini cukup lebar dan telah diamankan dengan plesengan yang rapi sekali. Juga jalan disekeliling danau sudah berpagar dan terawatt namun missmanagement tetap nyata terlihat. Kekumuhan sangat menyesakkan dada. Bangunan-bangunan desa yang mejeng dengan tampilan kota, pagar-pagar hotel dengan stainless steel menjadikan tidak akrab lagi dengan suasana pedesaan yang asri. Tapi yang amat parah adalah dibiarkannya lapak-lapak seperti pasar tumpah yang merambah ditepi danau. Keberadaan lapak-lapak itu telah sukses mengusik suasana ketenangan dan kedamaian yang diharapkan pelancong.
Sepertinya semua pedagang bebas mendirikan lapak dimana saja tanpa pengaturan. Sebuah taman bermain dan bercengkrama pun menjadi mubazir keberadaannya karena terbungkus rapat lapak-lapak yang berdiri memagarinya. Tak dapat dibayangkan betapa sesaknya kawasan yang karut marut ini kalau hari libur. Tlogo pasir ini hanya bisa dinikmati justru bila cuaca tidak cerah, sehingga keramaian disana tidak menyesakkan ruang gerak pengunjung yang memang ingin bergerak leluasa. Apa artinya berkuda kalau harus berhimpitan dengan mobil, apalagi lingkungannya yang tidak alami lagi? Apalagi sekarang untuk berfoto saja harus berebut posisi dengan tukang bakso atau penjual lainnya. Saat ini Telaga Sarangan bersejarah ini nyaris menjadi sebuah kolam dingin ditengah pasar.

Pemerintah harusnya duduk bersama dengan semua elemen terkait, bagaimana menata aset berharga ini supaya seluruh kawasan telaga dapat memiliki kelas internasional. Telaga ini layak dinikmati turis mancanegara, sehingga pendapatan daerah serta penduduk disana berlipat ganda. Sesungguhnya masuknya dollar dapat mengangkat seluruh kabupaten Magetan dan akan memakmurkan masyarakat dan obyek wisata disekitarnya juga. Seluruh kawasan penjual souvenir seyogyanya ddibuatkan lokasi yang artistik dan nyeni dilahan yang tidak mengusik penikmatan dan ketenangan danau. Tentunya dengan pengarahan turis pasti singgah setelah puas menikmati keindahan telaga. Pengendalian wisata ini bisa dilakukan diobyek berskala mega seperti Candi Borobudur dan Kawah Bromo tapi kenapa gagal di Sarangan? Sesungguhnya bila benar-benar dikelola secara professional, Sarangan layak menjadi obyek wisata berkelas dunia yang dapat dibanggakan.

Semoga kita masih bisa menyelamatkan aset berharga ini dari kerusakan lingkungan yang lebih parah. Kalau di jaman Belanda saja namanya mendunia, janganlah dibiarkan menjadi hanya utopia. Jangan biarkan sisa-sisa keindahan danau ini habis tertelan menjadi kolam raksasa di tengah pasar lapak-lapak jingga. *Paul Zacharia (kabut mendesir di Tlogo Pasir) – (@ry)

Senin, 21 Maret 2011

Seputar Pemilukada


Keberhasilan kemenangan di Pemilukada sangat sulit mencari rumusan bakunya. Pertarungan di Pemilukada ini ternyata banyak rona-rona yang harus disisati, untuk mengukur dan memoles diri hingga dapat disambut baik konstituen. Dan kesemuanya harus dipersiapkan secara matang dalam tataran yang elegan tanpa harus membuat siasat curang. Jika dicermati secara mendalam, strategi pemenangan dalam Pilkada, hampir sama, dengan strategi pemasaran produk atau jasa. Membangun konstituen itu sama dengan merawat costumer untuk fanatik terhadap produk atau jasa. Membagi kategori konstituen itu sama dengan segmentasi pasar. Pendekatan akademis melalui survey untuk mengukur elektabilitas dan popularitasnya sudah jamak dipergunakan, tetapi itupun bersifat prediksi. Tetapi jika dipergunakan secara optimal, hasil survey akan sangat membantu untuk membangun profile kandidat, merumuskan program, membidik sasaran pemilih, tracking (mengenali keunggulan dan kelemahan diri). Besaran dan banyaknya partai juga bukan sebuah ukuran dan faktor penentu kemenangan mengingat pengalaman di beberapa pemilukada, koalisi partai besar justru menelan kekalahan. Harus bisa dipahami bahwa pemilukada bukanlah pemilihan partai, tapi pemimpin, figure, atau bersifat individu. Pemahaman yang demikian ini telah menjadi perspektif konstituen dalam menentukan pilihan. Kekuatan money politics juga terbukti bukanlah cara paling utama untuk mendulang suara. Meskipun ada pengaruhnya, namun manajemen isu dan image building ternyata mampu membangkitkan emosi massa dan menjadi faktor penting menghadang serangan politik uang. Hal ini yang dibuktikan dibeberapa Pilkada, kandidat yang finansialnya terbatas mampu meraih simpati dan memunculkan ribuan relawan yang pada akhirnya menjadi kekuatan yang dasyat hingga bisa mengalahkan kandidat yang secara finansial jauh lebih kuat. Kejenuhan sebagian warga masyarakat terhadap pesta demokrasi yang produknya belum mereka rasakan juga menjadi persoalan, ini bisa dibuktikan banyak sekali prosentase ketidakhadiran yang sangat tinggi. Permasalahan yang paling sering adalah kegamangan pemilih terhadap bakal calon, minimnya pengetahuan mereka terhadap bakal calon memunculkan sikap pasif terhadap Pemilukada itu sendiri. Bangunan kebersamaan partai-partai pengusung dan pendukung harus terintegrasi dan koordinatif, jika tidak justru akan menciptakan intrik baru yang tidak produktif. Yang pada waktunya akan mengganggu jalannya proses-proses politik bagi kandidat. Inilah romantika seputaran Pemilukada, silahkan tarik kesimpulan dan siapkan menjadi sang pemenang (@ry)

Minggu, 20 Maret 2011

Saudara


Dalam damai rahim bunda kita hidup tergantung saudara
Saat meninggalkan jagat kecil rahim ada tangis melepas saudara, tapi ada tawa hangat saudara menyambut
Demi saudara kita saling membela
tapi atas nama saudara kita juga saling berebut
Lewat khittah persaudaraan kita tersambungkan meski jaraknya ribuan kilo
Meski keluar dari rahim yang sama, kepada saudara kita bisa saling tikam
Dalam saudara selalu ada pesan persamaan tapi juga perbedaan
Dalam ikatan kasih kita saling menyapa mesra saudara
Dalam lingkaran amarah kita mungkin saling bikin susah
Dalam kebaikan kita saling menolong, meski dlm pertanggungjawaban kita berdiri tegak di kaki sendiri
Kita kerap menyebut saudara kepada siapa saja yang sama warna kulit, logat bahasa, tempat lahir, agama, hobby bahkan juga partainya
Meski acapkali lupa saat kepentingan berbeda, Dalam pengadilan, saat kita hanya menjadi diri sendiri, tak ada persaudaraan atas nama apapun, yang ada hanyalah kepentingan kehidupan, kepentingan keadilan
Seperti fatamorgana yang tak pernah nyata, dalam dusta kita tak boleh merasa saudara, Hanya dlm kejujuran persaudaraan itu selalu ada dan abadi
Pentas dunia pasti ada akhirnya, tapi nurani akan selalu abadi
Di pentas mana persaudaraan kita berada, semua terserah dan akan kembali ke diri kita
(Puisi karya Suyoto (Kang Yoto) Ketua DPW PAN Jatim dan Bupati Bojonegoro)

Sabtu, 19 Maret 2011

Konsolidasi Kader Perempuan PAN

Badan Pemberdayaan Perempuan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) bekerjasama dengan Perempuan Legislatif PAN DPR menggelar perhelatan Temu Kader Perempuan Legislatif/Eksekutif PAN se Indonesia, pada tanggal 17 Maret kemarin.  Bertempat di ruang rapat Fraksi PAN, Gedung Nusantara I DPR, lantai 20, temu kader perempuan legislatif/eksekutif PAN se Indonesia ini dihadiri oleh 80 perempuan anggota DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/kota dari berbagai wilayah di Indonesia. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan temu kader perempuan PAN se Indonesia yang berlangsung  mulai tanggal 17 hingga tanggal 19 Maret 2011, di Hotel Mercure , Ancol, Jakarta Menurut Ketua Badan Pemberdayaan Perempuan PAN, Welya Safitri, temu kader perempuan PAN digelar untuk peningkatan kualitas dan kapasitas kader perempuan PAN sebagai pilar perjuangan partai. Acara itu mengangkat tema "konsolidasi dan koordinasi kader perempuan PAN menuju terciptanya kader perempuan yang handal dan profesional. Pada acara Temu kader PAN se-Indonesia juga melibatkan organisasi otonom dan organisasi mitra perempuan PAN.Organisasi otonom dan mitra perempuan yang bakal hadir, di antaranya, Perempuan Amanat Nasional (PUAN), Forum Silaturahim Antar Pengajian (Por-sad), Persaudaran Perempuan Amanat (PPA), Jaringan Usaha Wati Mandiri (Juma), dan Himpunan Solidaritas Pekeria Perempuan Amanat Nasional (Kistan).. Selain konsolidasi sesama kader Perempuan PAN, di acara itu juga akan di launching program kerja unggulan perempuan PAN dengan sebutan Postandu (Pos Pelayanan Amanat Terpadu). Sifat kerja Postandu ini untuk memberikan penyuluhan. Seperti penyuluhan kesehatan, bencana alam, advokasi perempuan, dan pendidikan, "Kita juga akan siapkan mobil khusus untuk jemput bola ke masyarakat. Sebagai projek, di DKI ada lima mobil, dan itu akan jadi contoh di seluruh Indonesia. Minimal di setiap kantor DPD ada mobil khusus."Untuk program unggulan perempuannya sendiri, sambung Welya, di antaranya program kelompok sekar mentari. Kata dia, program kelompok sekar mentari akan diikuti dengan peresmian Koperasi Induk Sekar Mentari."Prograrn ini semacam pemberdayaan ekonomi perempuan. Kita akan memberikan pelatihan kewirausahaan, memberikan semacam kredit usaha rumahan dan kontak bisnis antar pengusaha kecil," jelas Welya.  Target penyelenggaraan acara ini, tegasnya, adalah memantabkan kesiapan perempuan PAN dalam merealisasikan target partai yang dicanangkan ketua umum PAN saat kongres di Batam…Selain mewujudkan target PAN untuk menyokong perolehan double digit, acara ini juga sebagai motor penggerak dalam upaya memenuhi 30 persen kuota keterwakilan perempuan yang disyaratkan undang-undang. (@ry)

Jumat, 18 Maret 2011

Refleksi Perjuangan


PAN terlahir sebagai partai yang terbuka, reformis dan modern. PAN yang lahir dari gua garba reformasi pada 23 Agustus 1998, haruslah terus pada semangatnya. PAN lahir dimaksudkan untuk sarana  sebuah perjuangan jangka panjang. Bukan untuk perjuangan berkurun waktu, wadah perjuangan menegakkan demokrasi buat generasi demi generasi. Demokrasi yang kita perjuangan adalah demokrasi yang komprehensif yang menjamin tegaknya keadilan secara menyeluruh dan menyentuh berbagai bidang. Kita semua sadar bahwa untuk mencapai cita-cita besar perlu perjuangan antar generasi, membangun sebuah civil society, clean government dan good governance yang berorientasi pada kepentingan rakyat memerlukan perjuangan jangka panjang. Tetapi diantara kader PAN masih belum memahami perjuangan jangka panjang PAN. Banyak yang mengira bahwa perjuangan partai hanya berkisar pada bagaimana seseorang lewat PAN bisa menjadi anggota legislatif atau bisa duduk di eksekutif. Banyak kenyataan yang menunjukkan diberbagai daerah siang malam berada di Rumah PAN menjelang pemilu tapi ketika pesta telah usai mereka tidak pernah lagi menginjakkan kaki di kantor partai. Banyak yang belum memahami bahwa kader adalah “a permanently organized group of person forming the framework of larger unit”. Kader tidak boleh bermental musiman, apalagi hanya menunggangi partai untuk kepentingannya pribadi. Komitmen kader haruslah sepanjang waktu. Karena komitmen adalah totalitas perjuangan, baik ketika menjadi anggota dewan, pengurus maupun setelah lepas dari kepengurusan maupun keanggotaan legislatif. Kadang pula terlihat konflik internal yang kelewat tajam dan berkepanjangan, pada gilirannya akan membanting citra partai dimata publik. Masih kerap ditemui kader yang di legislatif kurang pandai menjaga citra partai, ada juga kader yang bergaya birokrat bahkan bermental parasit, meski tidak banyak tentu akan tetap mengganggu jalannya partai. Hal-hal negatif ini yang perlu kita benahi dimasa mendatang. Dalam usaha pembenahan internal kita tidak boleh lupa bahwa dalam keadaan apapun, kita tetap harus bersyukur pada Allah SWT. Sudah cukup banyak yang sudah kita kerjakan dan yang kita peroleh selama ini. PAN telah ikut menggerakkan masyarakat luas menuju civil society, demokrasi yang sehat dan egaliteranisme. Ribuan kader setia telah miliki diseluruh pelosok nusantara, bahkan sudah banyak yang memiliki kantor tetap. PAN sebagai ajang perjuangan dan jembatan silaturahim, tidak boleh mengecewakan. Saatnya kita bekerja sepenuh hati. Membuat program yang membumi, program perjuangan yang relevan, workable dan berguna bagi perkembangan partai dan pada akhirnya menjadi sumbangsih untuk pemantapan demokrasi di Indonesia.
Bukan pejuang jika tak berpeluh, bukan pula jika ia mengeluh. Sinar mentari kan kembali menerangi dilangit lazuardi yang biru. (@ry)

Selasa, 15 Maret 2011

Siap Gelar Pelantikan Akbar

Setelah melaksanakan konsolidasi, kini Dapil Jawa Timur VII siap menggelar Pelantikan Akbar yang rencananya akan digelar pertengahan April. Seperti telah diketahui, Dapil Jawa Timur VII yakni DPD PAN kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pacitan telah melaksanakan Musda sebagai amanat AD/ART Partai. Magetan dipilih menjadi tempat pelaksanaan pelantikan bersama ini. ‘ Ini sebagai penghargaan kepada DPD PAN Magetan, dimana pada Pemilu Legislatif yang lalu meraih kenaikan suara 100% dari sebelumnya.” Ungkap Dra. Mardiana Indraswati selaku Panwil Dapil Jawa Timur VII. Ia juga berharap pengurus yang baru nantinya harus bisa melanjutkan keberhasilan dari para pengurus yang lama. Begitu juga harus bisa memperbaiki kekurangan-kekurangannya.  Konsolidasi partai harus dilakukan secara menyeluruh. Konsolidasi struktur, personalia harus dilakukan dengan baik, hingga level bawah. Konsolidasi partai harus terus dilakukan hingga struktur tingkat bawah, agar  PAN menjadi partai yang besar. Sehingga mampu menjadi rumah politik rakyat, wadah rakyat untuk menampung aspirasinya. Jika menginginkan target double digit, PAN harus bisa meraih kepercayaan dari masyarakat. Ia juga menambahkan bahwa kader PAN tidak boleh mengganggu jalannya roda pemerintahan pusat hingga daerah. PAN harus mengembangkan politik harmoni yang santun  yang menekankan pada etika dan taat asas terhadap aturan dan sistem yang telah disepakati. PAN tetap menjadi mitra yang kritis pemerintah. Tidak boleh menjadi partai yang kerjanya ngerecoki kepala daerah atau yang mengganggu jalannya pemerintahan. Partai PAN tidak mau jadi partai penganggu  Sebaliknya harus menjadi penyangga pemerintah daerah, siapapun kepala daerahnya, dari manapun asalnya. Kader PAN harus memiliki ide yang konstruktif yang mendukung demokrasi untuk membangun bangsa guna menciptakan kesejahteraan rakyat.,” tegasnya. Dengan prinsip itu, maka setiap kader harus mengedepankan etika politik yang cerdas dan mampu memberi solusi bagi permasalahan bangsa. Sebaliknya, kader partainya jangan membuat masalah atau memancing kegaduhan politik
Siapapun Kepala Daerahnya, karena telah dipilih demokratis oleh rakyat, harus dibantu disukseskan. Ini sudah menjadi garis pendirian dan sikap partai dan jika ada kader yang tidak mau melaksanakan silakan minggir,” kata Bu Indras, begitu biasa dipanggil. Pihaknya memandang perlu menegaskan hal itu, karena ingin menjadikan partainya bisa memenuhi harapan rakyat dan hadir guna menjawab kebutuhan rakyat. Tidak ada satupun parpol yang menjadi musuh PAN sebab semua perbedaan apapun bendera dan warnanya bukanlah menjadi musuh melainkan partner guna memajukan demokrasi dan bernegara yang sehat. Dengan kondisi itu, ia menyatakan, PAN selalu siap bekerja sama dengan partai politik manapun. H. Sumarsono selaku Panda Dapil Jawa Timur VII juga mengingatkan kader PAN agar tidak terlena dengan hasil pada Pemilu 2009, sehingga lupa belajar dan berbuat untuk rakyat. “Karena partai yang berhenti belajar akan menjemput kematiannya. PAN harus terus berjuang dan bekerja keras untuk meraih target double digit sesuai target dari DPP” . Dia meminta agar setiap DPD melakukan kosolidasi secara utuh secara sehat dan etis.  Ia juga berpesan agar menjaga soliditas, keutuhan kekompakan dan spirit kekeluargaan dari seluruh keluarga besar PAN. Menurutnya dalam PAN ada kader lama, setengah lama dan ada juga kader yang baru lahir. Ia meminta kepada DPD dan jajarannya untuk tidak membeda-bedakan. “Semua adalah bagian utuh dari keluarga besar PAN, jadi jangan dibeda-bedakan, jangan ada jarak,” ungkapnya (@ry)
 

Copyright 2008 All Rights Reserved | PAN KABUPATEN MAGETAN Designed by Bloggers Template | CSS done by Link Building