PAN terlahir sebagai partai yang terbuka, reformis dan modern. PAN yang lahir dari gua garba reformasi pada 23 Agustus 1998, haruslah terus pada semangatnya. PAN lahir dimaksudkan untuk sarana sebuah perjuangan jangka panjang. Bukan untuk perjuangan berkurun waktu, wadah perjuangan menegakkan demokrasi buat generasi demi generasi. Demokrasi yang kita perjuangan adalah demokrasi yang komprehensif yang menjamin tegaknya keadilan secara menyeluruh dan menyentuh berbagai bidang. Kita semua sadar bahwa untuk mencapai cita-cita besar perlu perjuangan antar generasi, membangun sebuah civil society, clean government dan good governance yang berorientasi pada kepentingan rakyat memerlukan perjuangan jangka panjang. Tetapi diantara kader PAN masih belum memahami perjuangan jangka panjang PAN. Banyak yang mengira bahwa perjuangan partai hanya berkisar pada bagaimana seseorang lewat PAN bisa menjadi anggota legislatif atau bisa duduk di eksekutif. Banyak kenyataan yang menunjukkan diberbagai daerah siang malam berada di Rumah PAN menjelang pemilu tapi ketika pesta telah usai mereka tidak pernah lagi menginjakkan kaki di kantor partai. Banyak yang belum memahami bahwa kader adalah “a permanently organized group of person forming the framework of larger unit”. Kader tidak boleh bermental musiman, apalagi hanya menunggangi partai untuk kepentingannya pribadi. Komitmen kader haruslah sepanjang waktu. Karena komitmen adalah totalitas perjuangan, baik ketika menjadi anggota dewan, pengurus maupun setelah lepas dari kepengurusan maupun keanggotaan legislatif. Kadang pula terlihat konflik internal yang kelewat tajam dan berkepanjangan, pada gilirannya akan membanting citra partai dimata publik. Masih kerap ditemui kader yang di legislatif kurang pandai menjaga citra partai, ada juga kader yang bergaya birokrat bahkan bermental parasit, meski tidak banyak tentu akan tetap mengganggu jalannya partai. Hal-hal negatif ini yang perlu kita benahi dimasa mendatang. Dalam usaha pembenahan internal kita tidak boleh lupa bahwa dalam keadaan apapun, kita tetap harus bersyukur pada Allah SWT. Sudah cukup banyak yang sudah kita kerjakan dan yang kita peroleh selama ini. PAN telah ikut menggerakkan masyarakat luas menuju civil society, demokrasi yang sehat dan egaliteranisme. Ribuan kader setia telah miliki diseluruh pelosok nusantara, bahkan sudah banyak yang memiliki kantor tetap. PAN sebagai ajang perjuangan dan jembatan silaturahim, tidak boleh mengecewakan. Saatnya kita bekerja sepenuh hati. Membuat program yang membumi, program perjuangan yang relevan, workable dan berguna bagi perkembangan partai dan pada akhirnya menjadi sumbangsih untuk pemantapan demokrasi di Indonesia.
Bukan pejuang jika tak berpeluh, bukan pula jika ia mengeluh. Sinar mentari kan kembali menerangi dilangit lazuardi yang biru. (@ry)
0 komentar:
Posting Komentar